Menegangkan, KRI Usman Harun ‘Dipepet’ Kapal China di Laut Natuna

Kendati cukup menegangkan, tidak ada laporan adanya insiden yang serius atas manuver kapal-kapal China itu.

Sebelumnya, pekan lalu pihak TNI sempat menyatakan tidak ada lagi kapal China di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Natuna. Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjend TNI Sisriadi, mengungkapkan TNI AU telah melakukan pengamatan di wilayah perairan Natuna dan hasilnya sudah tak ada lagi kapal asing di perairan tersebut.

“Dengan pengamatan dari TNI AU melalui udara, mereka artinya kapal-kapal cina yang melakukan illegal fishing mereka sudah keluar dari ZEE kita pascakunjungan Presiden ke Natuna,” kata Sisriadi di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis 9 Januari 2020.

TNI, lanjut Sisriadi, tetap menggelar operasi di wilayah perairan Natuna dan itu merupakan operasi rutin TNI. Sedangkan untuk intensitas operasinya menyesuaikan dengan kondisi perkembangan keamanan di wilayah tersebut.

Sementara itu Deputi V (Hukum, Keamanan dan Hak Asasi Manusia) Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardhani menilai bahwa persoalan dengan China di perairan sekitar Natuna tidak akan pernah bisa selesai selama tidak ada kesepahaman yang sama.

Menurutnya, setiap tahun konflik itu akan terus terjadi. Namun yang paling penting, kata dia, pemerintah hadir di sana untuk mensejahterakan rakyat. Itu dikatakan, menyikapi masih adanya kapal China yang memasuki perairan ZEE itu. (*gl)