Menipu Pilpres 2019 Dengan Software Lama

Eramuslim.com – Di zaman serba digital sekarang ini, cara-cara untuk menipu pun perlu disesuaikan. Supaya tidak ketahuan kalau ada hal-hal yang mencurigakan. Ringkasnya, perlu terus-menerus mengupdate software yang biasa dipakai untuk menipu.

Memang software untuk menipu belum ada yang gratisan. Tapi, meski dibayar mahal, ‘kan “badaso” (kata orang Minang) kalau tipuannya berhasil. (Arti “badaso” itu ialah “sabas” alias “sangat mantap”.) Apalagi yang mau ditipu itu hasil pilpres. Bayangkan berapa itu harganya!

Lima tahun yang lalu (2014), penipuan hasil pilpres bisa dilakukan karena menggunakan ‘software’ yang cocok untuk saat itu. Sukses. Tidak bisa dipersoalkan.

Hari ini, suasana di tengah masyarakat jauh berbeda. Pilpres 2019 tidak sama dengan pilpres 2014. Dulu software yang dipakai Jokowi sangat sederhana. Yaitu, software yang berbasis ‘teknologi blusukan’. Luar biasa laris waktu itu. Semua orang suka.

Begitu quick count menunjukkan Jokowi menang pilpres 2014, semua orang percaya. Langsung pesta pora. Prabowo tak bisa bilang apa-apa. Karena ‘teknologi blusukan’ sedang trendy waktu itu.