Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro menegaskan, sekitar 100 juta dari 220 juta penduduk Indonesia belum dapat menikmati fasilitas listrik.
"Dari 220 juta penduduk Indonesia, hanya 120 juta yang menikmati listrik, sehingga masih terjadi kekurangan listrik," katanya dalam Rakornas tentang Pemanfaatan Bio Energi, Revitalisasi Pendidikan dan Penanganan Bencana Alam, di Hotel Sahid Djaya, Jakarta, Selasa (8/7).
Menurutnya, belum meratanya penduduk Indonesia menikmati listrik disebabkan dana APBN untuk fasilitas kelistrikan setiap tahunnya hanya berkisar antara 3 trilyun atau 3,5 trilyun rupiah.
Lebih lanjut Purnomo menyatakan, dana APBN untuk kelistrikan yang jumlahnya hanya sedikit itu, hanya terfokus untuk pembangunan listrik dipedesaan, dan dalam pembangunan pembangkit listrik itu juga harus mempertimbangkan untung ruginya, yang paling tidak minimal dapat mengembalikan modal pembangunan pembangkit listrik itu.
Ia menambahkan, pembangunan pembangkit listrik sepenuhnya tidak ditangani oleh pemerintah, tetapi juga dilakukan oleh swasta. "Kita tidak bisa mengandalkan pemerintah semuanya, peran swasta sangat diperlukan untuk pembangunan kelistrikan," ujar Purnomo.(novel)
