Menteri Mahfud MD Sebut Kasus Ferdy Sambo ‘Menjijikan’: Seperti Cerita Porno yang Brutal

eramuslim.com – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD kembali berikan pernyataanya soal kasus Irjen Ferdy Sambo yang sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J.

Menteri Mahfud MD menyampaikan pandanganya soal kasus pembunuhan Brigadir J ketika diundang salah satu youtube Akbar Faizal Uncensored berjudul: ‘HUT RI ke-77, Merdeka Dari Kepalsuan:Mahfud MD Obrak-Abrik Basa-Basi Perangkat yang dinggah pada 17 Agustus 2022.

Dalam video kali ini, Mahfud MD sebut skenario pelecehan seksual terhadap istri Irjen Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J merupakan ‘menjijikan’.

Maksud Mahfud MD mengenai kata menjijikan tersebut , perihal skenario yang dibuat Ferdy Sambo mirip cerita film porno.

“Itu karangan, tapi menjijikan, hanya orang dewasa yang bisa dengan itu. Itu karangan, tapi seakan-akan kita nonton film porno,” ucap Mahfud dikutip FIN pada Kamis 18 Agustus 2022.

Lanjutnya, Sebelumnya jika Sambo mengaku istrinya mengalami kekerasan seksual oleh Birgadir J. Mahfud menilai jika karangan Sambo tersebut merupaka Brutal.

“Sepertinya cerita porno yang brutal lah,” ucap dia.

Mengenai hal ini, Mahfud memilih menyerahkan kasus tersebut pada hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh kepolisian.

“Makanya itu kalau tanya ke saya: sudah biar dikonstruksi oleh hakim, oleh polisi dan seterusnya. Toh cerita itu ndak terlalu penting,” ungkapnya.

Lanjutnya,  Irjen Ferdy Sambo punya kekuasaaan yang sangat besar saat menjabat sebagi Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan atau Kadiv Propam Polri.

Sebab, Mahfud menjelaskan, di dalam Divisi Propam itu ada direktorat-direktorat yang berada di bawa kekuasaan Kepala Divisi Propam. Sehingga Ferdy Sambo punya kekuasaan tunggal.

“Kadiv Propam itu mempunya kekuasaan yang sangat besar, karena di Propam itu mempunyai sebagai Div ya. Divisi ada direktorat-direktorat itu semua di bawa kekuasaannya. Yang memeriksa ini, yang menyelidiki ini yang memerintah menghukum ini… itu semua atas persetujuan Sambo, tunggal,” ujar Mahfud MD dikutip chanel YouTube Akbar Faizal Uncensored, Kamis 19 Agustus 2022.

Untuk itu, Mahfud MD berencana mengusulkan agar institus Polri menggunakan sistem ketatanegaraan seperti yang umumnya di pemerintahan. Sehingga yang memeriksa dan menghukum berbeda dan tidak sejajar dengan Ferdy Sambo.

“Sebaiknya pakai sistem ketatanegaraan kita saja, yang memeriksa dan yang menghukum beda dong gitu. Sehingga disejajarkan saja dengan Sambo. Nah itu pemikiran sementara ya agar tidak ada satu tangan,” ujar Mahfud MD.

Sebab Mahfud MD mengatakan, Ferdy Sambo sosok yang ditakuti. Bahkan sekelas bintang tiga yang lebih tinggi darinya.

“Sekarang kan pada takut juga. Sekarang yang saya dengar bintang tiga pun nda bisa lebih tinggi dari dia, meskipun secara struktural iya,” kata Mahfud MD.

Mahfud bilang, di Polri itu ada pusat-pusat kekuatan. Hal itu terlihat ketika Kapolri kesulitan mengungkap pelaku pembunuhan Brigadir Yoshua atau Brigadir J.

“Kenapa Kapolri itu tidak selalu muda menyelesaikan masalah, kerana meskipun secara formal dia menguasai, tapi disitu ada kelompok-kelompok yang bisa menghalangi-halang. Misalnya di kasus Sambo ini,” ujar Mahfud MD.