Menurut Model Matematika: Angka COVID-19 di Jakarta Bisa 5 Juta Pada Akhir April Nanti

Laporan itu menengarai angka itu kecil karena peralatan tes masih sangat terbatas. Jadi, angka yang sebenarnya, termasuk yang belum diperiksa, sebanyak 34.300 kasus – melebihi kasus COVID di Iran yang berjumlah 24.811 kasus.

Seperti dilansir situs channelnewsasia.com (25/3/2020), respon pemerintah yang lambat terhadap COVID-19 dinilai sebagai pemicunya. Pemodel lain bahkan berani memproyeksikan bahwa kasus-kasus dapat meningkat hingga 5 juta kasus di ibukota Jakarta, pada akhir April nanti. Hingga hari ini saja kasus COVID di DKI Jakarta sudah melebihi angka 400 kasus. Semoga ini tidak sampai terjadi.

Ascobat Gani, pengamat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia mengakui tidak tertutup kemungkinan dengan angka tersebut. “Kami telah kehilangan kendali, itu telah menyebar di mana-mana,” Ascobat. “Mungkin kita akan mengikuti Wuhan atau Italia. Saya pikir kita berada dalam kisaran itu”.

Ini karena sistem kesehatan di Indonesia sangat buruk, terutama pada keterbatasan tempat tidur di rumah sakit. Rasio tempat tidur di Indonesia 12 per 10.000 orang, jauh di bawah Korea Selatan sebesar 115 per 10.000 orang.

Itu belum termasuk keterbatasan dokter yang cuma 4 dokter per 10.000 pasien, dan sedikitnya perawat, serta kemampuan tenaag medis dalam menghadapi penyakit yang berpotensi mewabah.

Namun perkiraan Ascobat ditepis Achmad Yurianto. “Kami tidak akan seperti itu (Italia dan Cina),” katanya. “Yang penting adalah kita mengerahkan orang-orang … mereka harus menjaga jarak.”(ts)