Minta Maaf Belum Jadi Budaya Pejabat, Apalagi Mundur

Eramuslim.com – Meminta maaf kepada rakyat ketika berbuat salah atau tidak mampu mengemban tugas dinilai belum menjadi budaya di kalangan pejabat Indonesia. Begitu pun budaya mundur dengan sukarela dari jabatan yang diembannya.

Pejabat meminta maaf kepada rakyat perlu menjadi budaya. Foto: Kabinet Kerja 2 Jokowi - Maruf

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mencontohkan negara maju seperti Jepang sudah lama terbangun tradisi pejabat meminta maaf sekaligus mundur dari jabatannya jika gagal melaksanakan tugasnya.

Budaya itu belum muncul di Indonesia. Menurutnya, meminta maaf bagi pejabat saja rasanya berat, apalagi mau mundur dengan sukarela.

“Oleh karenanya, ada pejabat Indonesia berani meminta maaf merupakan sebuah kemajuan,” ujar Karyono kepada Republika.co.id, Rabu (21/7).

Karena itu, Karyono berpendapat permintaan maaf yang disampaikan pejabat kepada rakyat perlu dibudayakan.

Menurut dia, fenomena ini yang terjadi karena pejabat merasa gagal dalam menangani pandemi Covid-19 patut diapresiasi. Pasalnya, jarang sekali pejabat meminta maaf kepada publik meskipun berkali-kali gagal mengemban amanat rakyat.

Ia pun mengapresiasi Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang berani melakukannya. Menurut dia, meminta maaf belum menjadi budaya di negeri ini.

“Karenanya keberanian pejabat untuk meminta maaf perlu dibudayakan agar menjadi contoh bagi masyarakat,” kata Karyono.