Moeldoko Sebut Islam Tak Perlu Ditolong, MUI: Jangan Bicara Kalau Tak Paham Agama

“Saya ingat ketika rezim ini menuduh yang nuntut kasus Ahok itu intolerans, radikal, makar, dan tidak bhineka. Padahal kasus Ahok murni kasus penodaan agama dengan kata-kata Ahok yang sangat menghina Al Quran: ‘kalian jangan mau ditipu Surat Maidah 51’. Sungguh ini penodaan agama sangat berat. Saya yakinkan petinggi-petinggi Polri karena saya yang memproses pak Permadi ketika saya komandan kota Jogja, padahal pak Permadi cuma bilang ‘Muhammad otoriter maka saya tak beragama’. Itupun pak Permadi dipidana, apalagi kasus Ahok termasuk kategori penodaan agama sangat berat,” bebernya.

Menurut Anton, tentang menolong Allah itu Allah sendiri yang memerintah orang beriman “Membela Agama Allah”. Hal ini tak berarti Allah lemah, tapi Allah ingin uji hambanya, mana yang taat kepada-Nya mana yang dusta mana yang munafik.

Era kenabian saja ada perang bela diri ketika diserang musuh yang akan menghancurkan Islam. Itulah cara hamba buktikan dharma baktinya pada sang Khalik, maka Allah juga perintah amarmaruf nahimunkar dan “membela” agama bila dinistakan,” sebut dia.

“NKRI sejak lahirnya adalah negara religius (nation religious state) melindungi agama-agama dari penistaan. (UU PNPS 1/1965,  KUHP Pasal 156a, dll. Karena itu disarankan agar kita fahami Islam dengan baik, jangan bicara kalau belum faham,” tandas mantan Jendral Polri ini. (rmol)