Momentum Prabowo Sudah Lewat, Sandiaga Lebih Moncer

Eramuslim.com – Pengamat politik Adi Prayitno menilai Sandiaga Salahudin Uno lebih berpeluang moncer di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 daripada Prabowo Subianto. Keduanya diketahui maju berpasangan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2019 lalu.

Adi mengakui, sampai saat ini hasil sejumlah survei masih menempatkan elektabilitas Prabowo masih di atas Sandi. Secara umum urutannya, Joko Widodo peringkat pertama, disusul Prabowo, Megawati Soekarnoputri, Anies Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno.

Presiden Joko Widodo (kanan) berjalan bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) usai melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019). Pertemuan itu membahas berbagai gagasan untuk kemajuan bangsa seperti pemindahan ibu kota, isu-isu ekonomi hingga pertahanan negara. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.

Dari lima nama tersebut, Jokowi tidak dapat maju kembali. Kemudian Mega, diprediksi tetap akan memilih di belakang layar, seperti di Pemilu 2014 dan 2019. Sementara Prabowo, Adi menilai momentumnya untuk maju kembali di Pilpres 2024 sudah lewat.

“Memang kecenderungannya Prabowo masih di atas Anies dan Sandi. Tetapi kan orang tahu 2024 itu bukan momentum Prabowo lagi. Kalau sampai saat ini masih lebih tinggi dari Anies atau Sandi, tetapi sepertinya sudah mentok,” ujar Adi, Senin (27/1).

Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini, momentum berperan penting dalam politik. Selain itu, usia juga berpengaruh. Ketua umum DPP Partai Gerindra itu juga diketahui sudah tiga kali mencoba ikut pemilu, namun selalu gagal.

“Jadi, masalah momentum dan bukan zamannya lagi. Prabowo kan sudah mencoba sekitar 15 tahun, maju tiga kali. Bahwa dia masih tinggi, iya, tetapi sepertinya enggak bisa dinaikkan lagi (angkanya). Pilpres kemarin bukti nyata angkanya sudah mentok,” ucap Adi.

Dosen di Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah ini kemudian membandingkan dengan Sandi. Selain masih muda, pendiri PT Saratoga Investama Sedaya ini disukai banyak kalangan.

Bahkan, Presiden Joko Widodo yang menjadi lawan politiknya di Pilpres 2019 lalu, secara tak langsung mempromosikan Sandi. Jokowi menyebut Sandi calon pemimpin potensial di Pilpres 2024.

“Prabowo angka (perolehan suara di pemilu) sepertinya di situ-situ saja. Padahal (di Pilpres 2019) semua instrumen sudah dilakukan, didukung ulama, dipersepsikan sebagai pemimpin pilihan ulama, didukung kelompok Islam, tetap saja kalah. Kalau Sandi saya kira masih bisa ditingkatkan lagi,” kata Adi. (*end)