Monopoli Tafsir Pancasila Juga Disebut Radikalis

Eramuslim – Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra memperingatkan bahwa Radikalisme bukan hanya ada di dalam gerakan-gerakan Islam. Radikalisme juga bisa muncul pada kelompok keagamaan dan kelompok ideologis manapun.

“Bahkan radikalisme Pancasila pun bisa timbul juga. Jika mulai ekstrim menafsirkan Pancasila, memonopoli tafsirnya, dan menuduh-nuduh kelompok lain anti Pancasila semaunya sendiri pun bisa melahirkan kelompok Pancasila radikal dan ekstrim,” tegas Yusril disela seminar “Islam dan Demokrasi” di Gedung Bank Bukopin, Jakarta, Selasa (25/7).

Untuk itu, Yusril meminta pemerintah bisa mendahulukan sikap persuasif dalam membubarkan setiap kelompok yang dituding radikal. Dalam hal ini, tidak secara subjektif dengan berbekal Perppu Ormas, tapi harus melalui proses pengadilan.

“Negara harus bersikap persuasif sebelum mengambil langkah hukum membubarkan mereka,” pungkas ketua umum Partai Bulan Bintang (PBB). (RMOL/Ram)

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/konspirasi-penggelapan-sejarah-indonesia-eramuslim-digest-edisi-10.htm