
eramuslim.com – Muannas Alaidid lempar sindiran tajam kepada mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, terkait kritiknya terhadap proyek Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2).
Muannas menuding Said Didu sengaja mengangkat isu ini untuk memecah belah pemimpin dan menjadikannya sebagai alat politik.
“Anda kalau ujungnya mau lamar kerjaan punya hati sedikit, enggak mesti mengadu domba pemimpin,” ujar Muannas melalui akun X @muannas_alaidid pada 30 Januari 2025.
Muannas pun mengaku tidak habis pikir karena menurutnya isu ini menjadikan rakyat sebagai korban.
“Apalagi korbankan rakyat di lapangan pake isu PIK2,” cetusnya.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah harus diberikan ruang untuk bekerja dan menyelesaikan persoalan yang ada tanpa terganggu opini yang memperkeruh suasana.
“Biar pemerintah hari ini bekerja, sabar aja tunggu pilpres mendatang,” tandasnya.
Pernyataan tersebut merupakan respons terhadap kritik Said Didu yang menyoroti berbagai dugaan pelanggaran dalam proyek PIK2.
Said Didu meminta Presiden Prabowo Subianto untuk menindak pejabat yang diduga terlibat dalam praktik kongkalikong terkait proyek tersebut dan memilih pemimpin yang benar-benar berpihak kepada rakyat.
“Bapak Presiden Prabowo, terungkapnya berbagai kasus pelanggaran dan kongkalikong PIK-2 dan PSN lainnya dan bagaimana sikap pejabat menyelesaikan masalah tersebut,” tulis Said Didu di akun X @msaid_didu pada 29 Januari 2025.
Menurutnya, Presiden Prabowo harus lebih cermat dalam menilai para pejabatnya dan memastikan mereka benar-benar menjalankan perintah dengan baik.
“Hendaknya bapak jadikan untuk seleksi pejabat, siapa yang memihak rakyat dan siapa jadi kacung Oligarki,” tuturnya.
Isu PIK2 sendiri terus menjadi bahan perdebatan hangat dalam beberapa waktu terakhir.
Sejumlah pihak mengkritisi proyek ini karena diduga melanggar aturan lingkungan dan tata ruang.
Sementara itu, pemerintah berupaya mencari solusi terbaik yang dapat mengakomodasi kepentingan masyarakat sekaligus menjaga iklim investasi.
Polemik ini semakin menyita perhatian publik, terutama dengan keterlibatan berbagai tokoh yang memiliki pandangan berbeda terhadap proyek strategis nasional ini.
(Sumber: Fajar)
Profesi pengacara tapi saat terpojok balik menyerang individu bukan titik masalahnya.
Setelah semuanya terbongkar, Muannas kebakaran jenggot