Muhammadiyah; Pendukung Calon Jangan Serang Sisi Pribadi Capres dan Cawapres

Tokoh kelahiran Bukittinggi, Sumatra Barat, itu menambahkan, ajang pesta demokrasi tidak perlu berpotensi memecah-belah persatuan bangsa dan negara. Masyarakat umumnya ingin agar Pilpres diselenggarakan penuh kebebasan yang bertanggung jawab dan tanpa dibayang-bayangi rasa takut untuk memilih seorang pemimpin.

“Bagi masyarakat. hadapi Pilpres dengan gembira sebagai sebuah pesta demokrasi. Silakan menilai dengan jernih, kritis dan penuh tanggung jawab terhadap masing-masing pasangan kandidat. Kemudian, tentukan pilihan dan tidak perlu mempersoalkan pilihan orang lain,” ucapnya.

Saat ditanya tentang seorang ulama yang kini menjadi kandidat cawapres, Yunahar menolak berkomentar lebih lanjut. “Untuk hal ini, saya lebih baik tidak berkomentar,” tutup dia.

Seperti diketahui, ada dua pasangan yang akan maju dalam Pilpres 2019, yakni pejawat Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Pada 21 September nanti, mereka rencananya akan mendapatkan nomor urut dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku pihak penyelenggara pemilu.

Masa kampanye akan digelar sejak 23 September 2018 hingga 13 April 2019. Pilpres itu sendiri dijadwalkan berlangsung pada 17 April 2019. (rol)