MUI Bilang Pancasila Adalah Sebuah Tatanan Akhlak Melebihi Syariah

Eramuslim.com – Ketua Komisi Dakwah MUI Muhammad Cholil Nafis mengatakan bahwa Pancasila tidak dapat diubah. Jika Pancasila diubah menjadi Pancasila Bersyariah atau NKRI Bersyariah, maka kata Cholil, perubahan itu akan mendistorsi makna dari sila-sila Pancasila. Menurutnya, Pancasila itu adalah sebuah tatanan akhlak melebihi Syariah. Sebab tanpa akhlak, Syariah tidak akan sempurna.

“Makna Ketuhanan yang Maha Esa itu melebihi Syariah karena kalau kita hanya melaksanakan Syariah itu tidak sempurna, yang sempurna itu adalah akhlak,” kata Cholil dalam webinar di Jakarta, Kamis (19/11).

Cholil pun menjelaskan alasannya mengatakan bahwa akhlak lebih sempurna dari Syariah. “Syariah itu tidak cukup tapi harus ada akhlaknya. Misalnya, dalam diskusi ini kita pakai kaos oblong dan celana pendek, itu sudah sesuai Syariah tapi kan tidak berakhlak,” kata Cholil.

“Kalau Syariah itu yang langsung dari Allah, sementara Fiqih adalah pemahaman manusia. Nah di manusia itu kan banyak perbedaan, tetapi di Syariah tidak ada perbedaan,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, dia merasa Indonesia sudah memiliki pedoman yang benar yaitu Pancasila. Sebab, kata Cholil, jika sila pertama dalam Piagam Jakarta tidak diganti dan tetap berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa dengan kewajiban menjalankan syariat Islam, maka menurutnya sila tersebut kurang tepat. Sebab kata dia, Indonesia tidak bisa dipaksakan menjadi negara dengan umat yang homogen.