MUI Keluarkan 7 Poin Sikap Dimulainya Musim Kampanye 2019

Eramuslim – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan, pihaknya mengeluarkan tujuh poin sikap terkait telah dimulainya masa kampanye Pemilu 2019, baik Pilpres maupun Pileg.

Pertama, Pemilu adalah sarana untuk memilih pemimpin nasional melalui sistem pemilihan yang demokratis, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Tujuan Pemilu tidak hanya sekedar memilih dan mengganti pemimpin saja, tetapi lebih dari itu adalah membangun sebuah peradaban bangsa yang religius, maju, demokratis, berdaulat, adil dan sejahtera.

Kedua, MUI memberikan apresiasi kepada para peserta Pemilu baik Pilpres maupun Pileg yang sudah menyatakan komitmennya untuk menyelenggarakan Pemilu secara damai. Komitmen tersebut harus dibuktikan dengan tindakan nyata, bukan hanya sekedar pemanis bibir belaka.

“Untuk hal tersebut, diimbau kepada semua pihak khususnya elit politik untuk dapat mengedepankan etika politik yang berkeadaban, santun dengan tidak menampilkan rasa kebencian dan permusuhan yang dapat memecah belah dan merusak kerukunan bangsa,” ujar Zainut dalam keterangannya kepada JawaPos.com, Selasa (25/9).

Ketiga, perbedaan pilihan hendaknya disikapi dengan penuh kedewasaan, saling menghormati dan saling memuliakan. Mendahulukan kepentingan nasional di atas kepentingan kelompok dan golongan. Menjunjung tinggi semangat persaudaraan, persatuan dan kesatuan.

“Jadikanlah perbedaan aspirasi politik sebagai rahmat untuk saling menghormati dan memuliakan agar persaudaraan sebagai bangsa tetap terpelihara,” katanya.