Narasi ‘Playing Victim’ PDIP di Balik Poster Raja Jokowi

Eramuslim.com –  Tersebarnya poster bergambar Raja Jokowi di sejumlah daerah di Jawa Tengah memunculkan reaksi keras PDIP. Partai berlambang kepala banteng itu meradang menuding kelompok oposisi memainkan politik hitam. Pasalnya, pihak PDIP tak pernah mengintruksikan melakukan pemasangan poster tersebut.

Situasi ini lantas mengarah pada narasi politik playing victim. Seolah olah pemasangan poster sebagai upaya untuk menjatuhkan Jokowi. Tuduhan itu dialamatkan ke siapa lagi? Kalau bukan ke kelompok oposisi. PDIP pun menyebut atribut kampanye itu sebagai pelecehan terhadap Jokowi. Sehingga dilakukanlah pencopotan poster serentak.

Pencopotan dilakukan di sejumlah area jalan hingga di angkutan umum. Bahkan sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menuding poster Raja Jokowi merupakan black campaign untuk merusak nama Jokowi. “Atribut itu seolah mendukung kami, padahal bersifat black campaign,” kata Hasto, Selasa (13/11/2018).

Narasi tuduhan pada pihak oposisi di balik pemasangan poster Raja Jokowi, juga diungkapkan Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto. Dimana dirinya menyebut pemasangan poster itu melibatkan uang besar. Kata Bambang, tentu pihak yang mendanai pembuatan dan pemasangan poster adalah orang yang memiliki uang besar.

Artinya, ada pihak yang sengaja mendanai kampanye hitam untuk menjatuhkan Jokowi. Karena kalau hanya simpatisan biasa, tidak mungkin memiliki dana sebesar itu. Dirinya kemudian membuat sebuah perincian singkat.

Bambang mengatakan berdasarkan informasi yang dihimpun pihaknya, terdapat sekitar 10 poster Jokowi Raja di setiap desa di Jawa Tengah. Sementara jumlah desa di Jawa Tengah sebanyak 8.559 desa.

“Ini analisis, analisis kan subyektif bukan fakta. Berarti ada 85 ribu lebih poster terpasang. Sekali pasang, yang memasang dapat uang Rp5 ribu per poster plus dengan bambu dan tali Rp5 ribu, jadi total Rp10 ribu per pasang,” kata Bambang.