Ngeri! Gara-gara Bahas 75 Pegawai KPK Tak Lolos Tes, ICW dan Eks Pimpinan KPK Langsung Diteror, Semua Akun Diretas

Menurut anak buah Surya Paloh itu adalah perintah konstitusi dan merupakan tugas serta tanggung jawab negara.

“Pihak yang mendapatkan ancaman dan cyber teror diharapkan melaporkan peristiwa dialaminya agar dapat membantu aparat kepolisian menjalankan tugasnya,” tuturnya.

Taufik menegaskan cara-cara cyber teror tidak boleh dibiarkan.

“Bila dibiarkan terus menerus tanpa ada penindakan, kita khawatir hal itu dapat meruntuhkan negara hukum dan demokrasi,” tandas Taufik.

Sebelumnya, Peneliti ICW Wana Alamsyah mengatakan, peretasan tersebut dilakukan saat konferensi pers bersama eks pimpinan KPK, pada Senin (17/5).

Konferensi pers dilakukan menggunakan media Zoom (khusus untuk narasumber dan panitia) dan ditayangkan melalui kanal YouTube Sahabat ICW.

“Sepanjang jalannya konferensi pers, setidaknya ada sembilan pola peretasan,” kata Wana kepada wartawan, Senin (17/5).

“Pertama, menggunakan nama pembicara untuk masuk ke media Zoom. Kedua, menggunakan nama staf ICW untuk masuk ke media Zoom,” lanjutnya.

Pola peretasan yang ketiga, lanjut Wana, adalah menggunakan foto dan video porno dalam ruangan Zoom.

Kemudian yang keempat, menurut Wana, adalah mematikan mikrofon dan video para pembicara.

“Kelima, membajak akun ojek online Nisa Rizkiah puluhan kali untuk mengganggu konsentrasinya sebagai moderator acara,” ungkap Wana.