Novel Baswedan Komentari PCR Mahal: Potensi Korupsi yang Mesti Diungkap

Novel Baswedan Komentari PCR Mahal: Potensi Korupsi yang Mesti Diungkap

eramuslim.comMantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan mengkritisi soal tes PCR Covid-19. Hal ini dinyatakan Novel melalui akun Twitternya pada Senin (29/11/2021).

Menurutnya, Tes PCR yang dimonopoli segelintir orang bisa berpotensi korupsi.

“Tes PCR urgent bagi masyarakat, apalagi saat pandemi Covid-19. Ketika dikuasai/dimonopoli oleh segelintir orang lalu dikomersilkan sehingga harganya mahal, maka ini skandal, potensi Korupsi yang mesti diungkap,” cuit Novel.

“Apalagi alokasi dana negara besar untuk Covid-19, di antaranya untuk tes PCR,” imbuhnya.

Tak hanya itu, ia juga mengomentari cara krja Tes PCR yang terhitung lambat.

“Belum lagi ketika kita bicara soal waktu, saat masyarakat membutuhkan segera tapi harus menunggu sampai 2 hari bahkan lebih,” tulis Novel.

“Yang mau hasil lebih cepat harus membayar lebih mahal lagi. Berapa waktu yang dibutuhkan utk tes PCR? Dari beberapa sumber ternyata tidak lebih dari 6 jam,” imbuhnya.

Cuitan Novel tersebut tentu mendapatkan berbagai komentar dari warganet.

Twiter Novel Baswedan (twitter.com/nazaqistsha)
Twiter Novel Baswedan (twitter.com/nazaqistsha)

“Disayangkan, sudah berjalan hampir 2 tahun pandemi ini tidak ada yang menyelidiki lebih lanjut skandal ini,” komentar warganet.

“Setuju banget, aku di belakangmu bang,” imbuh warganet lain.

“Berani enggak ya KPK membongkarnya,” tulis warganet di kolom komentar.

“Ketamakan dan kerakusan kalau enggak distop maka akan menghancurkan negeri ini,” timpal lainnya.

Harga tes PCR memang paling mahal di antara tes Covid-19 lainnya. Belum lama ini, tes PCR diturunkan menjadi Rp 275 hingga Rp 300 ribu di mana sebelumnya bisa mencapai Rp 900 ribu.

Tes ini juga masih memakan waktu kurang lebih 1×24 jam, bahkan ada yang 2×24 jam. [Suara]