Nyoman: Pariwisata Bali Diambang Kebangkrutan

“Insentif ekonomi berupa  restrukturisasi hutang dan relaksasi utang tidak memberikan dampak yang berarti toh juga dengan alasan sepi pengusaha menutup dan mem-PHK dan merumahkan karyawannya, begitu juga tiket murah untuk naik pesawat juga tidak ngaruh. Orang tidak ada yang bepergian,” terang Anggota Komisi VI DPR itu.

Tak dapat dinafikan, kata dia, Persoalan pariwisata di Bali memang sangat penting karena merupakan sumber pendapatan daerah yang berkontribusi banyak untuk masyarakat itu sendiri.

Hanya saja, lanjut Nyoman, menghadapi Covid-19 mesti jadi skala prioritas semua elemen dan stakeholder di Bali khususnya. Ini persoalan nyawa masalahnya.

“Ini kondisi sulit bagi Bali. kami lebih fokus pada bicara tentang mempertahankan hidup,” tandasnya.

Nyoman juga tak memungkiri bahwa efek Covid-19 salahsatunya dapat meningkatkan angka pengangguran dan kemiskinan baru.

“Pengangguran pasti akan sangat tinggi, orang miskin baru akan bertambah. Apalagi pemulihan pariwisata tidak bisa cepat karena urusan psikis. selanjutnya baru recovery industrinya,” ujarnya.

Nyoman berharap agar penanganan wabah Covid-19 di Bali lebih diperhatikan secara lebih serius lagi.

“Hanya satu (harapannya) pemerintah pusat dan daerah lebih serius urus Covid-19 agar segera Indonesia dan Bali segera  pulih,” pungkasnya. [ts]