Panglima TNI: Sejarah Kelam Bangsa Indonesia Dapat Terulang

Eramuslim ā€“ Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa pemutaran film Gerakan 30 September (G30S) Partai Komunis Indonesia (PKI) bertujuan agar diketahui oleh generasi muda zaman sekarang supaya mereka tidak mudah terprovokasi dan terpecah-pecah lagi.

“Saya yang memerintahkan pemutaran kembali film G30S PKI itu, sehingga jajarannya mengimbau masyarakat untuk memutar kembali film itu,” kata Panglima usai berziaran ke Makam Presiden RI ke-2 Soeharto, di Astana Giribangun Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (19/9).

Panglima mengatakan pemutaran film G30S/PKI tersebut tujuannya bukan untuk mendiskriditkan, tetapi peristiwa tersebut agar diketahui oleh generasi muda. Mereka tidak terprovokasi dan terpecah-pecah lagi, sehingga tragedi yang sangat mengerikan itu, tidak terulang lagi pada zaman sekarang ini.

“Kami kalau tidak ingatkan dalam peristiwa itu, orang tidak tahu ada gerakan-gerakan mengadu domba dan sebagainya,” kata Panglima.

Menurut Panglima, bangsa ini harus bersatu membangun dengan tidak melupakan sejarah, karena sejarah cenderung terulang. Hal ini, seperti peristiwa PKI Madiun dan pada 1965. “Saya bertujuan agar semua generasi memahami, bahwa kita pernah mempunyai sejarah kelam, dan sejarah itu, dapat terulang. Karena sejarah cederung terulang kembali,” kata Panglima menegaskan.

Menyinggung soal deteksi yang dilakukan oleh Jajaran TNI soal perkembangan PKI sekarang, Panglima mengatakan mengibaratkan seperti garam yang dimakan bisa dirasakan tetapi tidak dapat dilihat.