eramuslim.com – Publik kembali dikejutkan oleh kabar pengunduran diri pejabat dalam proyek megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
Setelah sebelumnya Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe mengundurkan diri, kini giliran Mohammed Ali Berawi yang mundur dari jabatannya sebagai Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital (THD) Otorita IKN.
Ali Berawi mengundurkan diri di tengah isu bahwa proyek senilai Rp466 triliun yang digagas Presiden ke-7 Joko Widodo mengalami stagnasi.
“Teman-teman direktur yang baik, hari ini mulai diprosesnya pengunduran diri saya sebagai Deputi THD OIKN. Semoga pengurusan Keppres saya berjalan dengan baik dan lancar,” ujar Ali Berawi dalam pernyataan tertulisnya pada Selasa, 11 Februari 2025.
Berdasarkan informasi yang beredar, Ali Berawi telah mengajukan surat pengunduran diri melalui permohonan pengembalian penugasan ke Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), yang ditujukan kepada Kepala OIKN pada 7 Februari 2025.
Selama masa tugasnya, Ali Berawi telah berkontribusi dalam berbagai aspek pembangunan IKN, mulai dari penyusunan master plan, blueprint, hingga guidelines yang telah disosialisasikan kepada masyarakat.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh program pembangunan IKN selalu berpedoman pada perencanaan dan prinsip-prinsip yang tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pengembangan teknologi serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
“Bangun dan berdayakan masyarakat terus-menerus, hakikat pembangunan adalah peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat,” tambahnya.
Pengunduran diri Ali Berawi semakin memicu spekulasi publik mengenai kelanjutan megaproyek IKN, yang kini dianggap mengalami hambatan.
Saat ini, pemerintah telah membekukan anggaran untuk proyek IKN. Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada realisasi pembangunan IKN untuk tahun 2025.
“Realisasi anggaran IKN kayaknya belum ada, diblokir semua,” ujarnya pada Kamis, 6 Februari 2025.
(Sumber: RMOL)