Pendakwah Dituding Radikal Tanpa Bukti, Tengku Zul: Kata Nabi, Lemparkan Pasir ke Wajah Penjilat

Eramuslim.com — Mantan Wasekjen MUI, Tengku Zulkarnain, geram dengan direksi BUMN Pelayaran Nasional atau PT Pelni (Persero) yang membatalkan undangan ceramah Islam menjelang bulan ramadan.

Pembatalan ditengarai karena pimpinan BUMN itu menuding para penceramah punya pemahaman radikal.

Sejumlah penceramah atau ulama yang diundang tapi kemudian dibatalkan, di antaranya Ustaz Firanda Andirja, KH Cholil Nafis yang juga pengurus MUI Pusat, Ustaz Rizal Yuliar Putrananda, Ustaz Syafiq Riza Basalamah, dan Ustaz Subhan Bawazier.

Bahkan, karena kejadian itu, pejabat Pelni yang terlibat mengundang para penceramah tersebut, dicopot dari jabatannya.

Tengku Zulkarnain bilang, seharusnya BUMN membahas hal-hal besar terkait pembenahan internal BUMN. Bukan malah mengurus soal ceramah dan menuduh orang radikal tanpa bukti.

“Nih baru perlu dibahas… Waskita hutang 90 triliun dengan beban bunga 4.7 triliun. Mau jual jalan tol gagal total. Jangan BUMN rajinnya urusan masalah ceramah agama Islam, radikal radikul… Malu woi…Malu…!,” tulis Tengku Zul di Twitter-nya, Sabtu (10/4).

Tengku Zul mengatakan, BUMN harus melakukan pembenahan dalam struktur. Yakni membersihkan pejabat-pejabat titipan yang tidak kompeten. Bukan pejabat yang hanya mengurus ceramah dan menuduh pihak lain radikal.

“Yang paling penting adalah membersihkan BUMN dan anak-anaknya dari pejabat titipan yg hanya bisa bikin rugi dan membangkrutkan Perusahaan,” ungkapnya.