Peneliti Asing Kritik Habis Jokowi: Banyak SIfat Terburuknya…

“Tapi Jokowi telah menunjukkan sedikit minat pada kepemimpinan daerah dan, bagaimanapun, dia tetap dibatasi oleh komitmen mendalam Indonesia untuk mempertahankan otonomi strategis dan menghindari keterlibatan asing,” ujar Bland yang pernah tinggal di Indonesia, Singapura, dan Vietnam selama enam tahun.

Bland juga menyebut rencana Jokowi perihal ibu kota baru di Pulau Kalimantan menjadi bukti sifatnya yang aneh dan gaya pemerintahannya yang tidak terorganisir.

Kebijakan luar negeri Jokowi pun juga ikut disorot. Bland menulis, Jokowi memiliki sedikit perhatian terhadap pertunjukan diplomatik. Dalam lima tahun pertamanya, Jokowi tidak menghadiri satu pun Sidang Umum PBB.

Pendekatan Jokowi yang berkembang ke arah politik, dari rakyat biasa kemudian menjadi otoriter yang semakin dekat pada elite politik Jakarta pun tak luput dari kritik.

Bland sendiri adalah mantan koresponden asing di Jakarta, Hong Kong, dan Hanoi untuk media Financial Times. Dia menulis biografi pertama Jokowi dalam bahasa Inggris berjudul “Man of Contradictions: Joko Widodo and the Struggle to Remake Indonesia”.

Buku itu dijadwalkan rilis pada 1 September dan menceritakan tentang kebangkitan Jokowi dari awal kehidupannya yang sederhana di sebuah gubuk di tepi sungai, kesuksesannya sebagai produsen furnitur, hingga ketika Jokowi memasuki dunia politik.

Bland telah mewawancarai Jokowi lebih dari belasan kali sejak menjabat sebagai Wali Kota Solo, ketika menjadi Gubernur Jakarta, dan sebagai presiden dari 2014.

Keakraban Bland dengan pokok bahasannya yang mendalam dalam pembentukan politik dan ekonomi Indonesia bersinar dalam buku ini.

Man of Contradictions menyeimbangkan pandangan simpatik tentang pencapaian signifikan Jokowi dalam membangun infrastruktur jalan dan kereta api yang sangat dibutuhkan dan sempat tertunda selama beberapa dekade, dengan kritik atas gaya pemerintahannya yang terkadang kacau. (*)