Penembakan 4 Laskar FPI Dianggap Bukan Pembunuhan Berencana

Di sisi lain, polisi menerima informasi tentang simpatisan Habib Rizieq akan mengepung Polda Metro Jaya pada Senin, 7 Desember 2020 . Di mana seharusnya Habib Rizieq memenuhi panggilan Polda Metro Jaya.

Ketujuh polisi itu lalu melakukan pemantauan di Perumahan The Nature Mutiara Sentul Bogor di mana Habib Rizieq berada.

Namun saat itu dari perumahan itu muncul 10 mobil yang diduga rombongan Habib Rizieq. Ketujuh polisi itu mengikuti menggunakan 3 mobil.

Dalam perjalanan, salah satu mobil polisi dicegat dan diserempet mobil yang diduga berisi para laskar FPI.

Para laskar FPI itu disebut jaksa sempat menyerang mobil polisi menggunakan pedang.

Sesuai yang dibacakan jaksa, selanjutnya, laki-laki yang menggunakan jaket warna biru membawa pedang gagang warna biru atau samurai melakukan penyerangan ke mobil.

Penyerangan dilakukan dengan cara mengayunkan pedang gagang warna biru tersebut dan membacok kap mesin mobil.

Kemudian melanjutkan amarahnya dengan menghunjamkan pedangnya sekali lagi ke arah kaca depan mobil secara membabi-buta.

Polisi sempat memberikan tembakan peringatan tetapi anggota laskar FPI balik menodongkan senjata.

Setelahnya terjadi aksi kejar-kejaran di mana saat anggota laskar FPI kembali menodongkan senjata. Polisi pun membalas dengan menembak ke arah mobil para anggota laskar FPI itu.

“Ipda Mohammad Yusmin Ohorella melakukan penembakan beberapa kali yang diikuti oleh Briptu Fikri Ramadhan melakukan penembakan ke arah penumpang yang berada di atas mobil anggota FPI dengan jarak penembakan yang sangat dekat kurang lebih 1 meter,” ujar jaksa.