Pengacara: Edy Mulyadi Diteror, Tiap Hari 1.000 Orang yang Telepon

eramuslim.com  – Pengacara Edy Mulyadi, Herman Kadir, menyebut kliennya mendapat teror terkait polemik ‘jin buang anak’. Dia mengatakan Edy mematikan ponsel gara-gara diteror.
“Di WhatsApp-WhatsApp, sampai Pak Edy itu ada dua nomor HP-nya dimatikan. Nggak berani, setiap hari yang telepon dia ada 1.000 orang, Pak. Coba bayangkan saja,” ujar Herman di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (28/1/2022).

“Ada video-videonya kita baca dan WhatsApp-WhatsApp-nya ancaman-ancamannya,” ucapnya.

Herman mengatakan kliennya siap datang langsung ke Kalimantan Timur untuk meminta maaf secara hukum adat. Namun dia meminta ada jaminan keamanan.

“Kita disuruh datang ke sana, Pak Edy-nya ke Kalimantan, ya bukan nggak mau, ya, berani-berani saja sekarang siapa yang berani menjamin keamanannya ke Kalimantan itu, katanya hukum adatnya harus ke Kalimantan minta maaf, silakan saja saya bilang, tapi siapa yang menjamin keamanan di sana,” kata Herman.

“Mau dia datang ke sana, tapi minta jaminan keamanan,” sambungnya.

Herman mengklaim sudah melakukan komunikasi dengan ketua adat masyarakat Dayak. Dia kembali menegaskan hanya khawatir perihal keamanan.

“Ada permintaan ketua adat yang mantan Wali Kota Samarinda, dia bilang datang ke sana, sudah dikontak kita sudah kontak beliau suruh datang ke sana memang. Sudah ada (komunikasi), dengan ketua adat masyarakat Dayak se-Kalimantan, sudah ada kita. Beliau oke, tapi ya itu tapi nggak berani jaminan keamanannya gimana. Kedua harus bayar adat, bayar adat itu kayak apa, denda adat tuh kayak apa, itu yang belum dibicarakan,” tuturnya.