Pengakuan Habib Rizieq Sangat Mengejutkan

Eramuslim.com — Mantan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab blak-blakan mengungkapkan pernah ada pertemuan antara PA 212 dan GNPF Ulama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memiliki kesepakatan baik, tetapi tidak terjadi.

Hal tersebut diungkapkan Habib Rizieq saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda pembacaan duplik di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

Awalnya, Habib Rizieq menilai, jaksa penuntut umum (JPU) terkesan merasa dihujat dalam nota pembelaan yang telah dibacakan sebelumnya. Sehingga, replik hanya sekadar pelampiasan uneg-uneg belaka.

“Bahwa replik JPU hanya berisi curhat yang penuh emosi dan kemarahan karena merasa dihujat, sehingga tidak lebih dari hanya sekadar pelampiasan uneg-uneg saja,” jelas Habib Rizieq, Kamis (17/6).

Suara lantang Habib Rizieq pun membuat suasana sidang senyap, menurutnya, replik yang dibacakan JPU lebih banyak mengarah pada penghinaan terhadap dia beserta kuasa hukum.

Tak hanya itu, Habib Rizieq menilai jika replik JPU berisi penghinaan terhadap saksi dan ahli.

“Bahwa Replik JPU banyak berisi penghinaan baik kepada Saya maupun penasihat hukum, bahkan terhadap saksi ahli yang tidak pernah menghina JPU sama sekali,” ungkap Habib Rizieq.

Selanjutnya, replik JPU juga dinilai tidak argumentatif dan ilmiah. Bahkan, Habib Rizieq menilai, replik tersebut hanyalah pengulangan dari tuntutan yang telah dibacakan sebelumnya.

“Bahwa replik JPU juga tidak argumentatif dan tidak ilmiah, serta sifatnya hanya mengulang-ulang apa yang sudah dituangkan dalam tuntutan,” jelas Habib Rizieq. Oleh sebab itu, Habib Rizieq menyatakan replik JPU sama sekali tidak berkualitas dan tidak bernilai.

“Replik tersebut masih saja mengulangi Manipulasi fakta Persidangan, sehingga penuh dengan kebohongan,” ungkap Habib Rizieq.”Bahwa replik JPU sama sekali tidak mampu menjawab pleidoi saya mau pun pleidoi Penasihat Hukum sebagaimana mestinya,” imbuhnya.