Analisa Pengamat soal Konsistensi PKS Bersama Prabowo

Eramuslim – Pengamat politik Usep S Ahyar mengungkapkan alasan Partai Keadilan Sosial (PKS) ingin mempertahankan koalisi. Usep menilai PKS memiliki konsep kampanye untuk Capres 02 Prabowo-Sandiaga Uno di pemilu 2019.

“Saya kira ini kecerdasan PKS memanfaatkan isu. Isu yang dibawa Prabowo-Sandi itu khas PKS misalnya tentang keagamaan,” ujar Usep saat dihubungi, Senin (10/6).

Usep menjelaskan, selama isu yang dibangun oleh PKS menguntungkan maka koalisi tersebut kemungkinan besar akan dipertahankan. Namun, dia mengatakan belum ada jaminan koalisi itu akan terus berlanjut.

“Saya kira Koalisi Adil Makmur itu untuk kepentingan pilpres sama seperti Koalisi Indonesia Kerja. Itu semua kan kepentingan pada pemilihan DPR maupun MPR. Nanti ya bubar lagi,” ungkapnya.

Pada dasarnya, Direktur Riset Populi Center itu menilai koalisi yang dilakukan oleh semua partai politik bersifat pragmatis. Usep menyebut sebuah koalisi akan bertahan jika sejalan dengan kepentingan partai dan koalisi akan bubar jika sudah tidak sejalan dengan partai.

Usep menambahkan, meskipun PKS dan Gerindra berbeda platform, PKS partai Islam, sedangkan Gerindra partai nasionalis. Usep mengatakan, keduanya sudah memiliki kemistri cukup baik yang telah dibangun sejak lama.

Diketahui, PKS berkoalisi dengan Gerindra tahun 2014 dalam mengusng Prabowo-Hatta Rajasa. Kemudian Pilkada DKI Jakarta mengusnung Anies-Sandiaga Uno dan Pemilu 2019.

Selain itu, Usep menyebut, PKS dan Gerindra mendapat efek ekor jas paling tinggi atas pengusung Prabowo-Sandiaga Uno sebagai capres-cawapres di pemilu 2019. “Prabowo-Sandi itu coattail effect nya lebih banyak ke Gerindra dan PKS,” ucapnya.