Debat Perdana Capres Kering dan Tidak Menarik

Eramuslim – Dua pasangan capres-cawapres, Jokowi- Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, sudah melakukan debat perdana Pilpres 2019. Isu penegakan hukum, HAM, korupsi, dan teroris menjadi tema pembuka.

Debat berlangsung dalam enam segmen dan memakan waktu lebih kurang 2 jam. Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta, Ubeidilah Badrun, menilai debat tadi malam berlangsung biasa saja, tidak ada yang terlalu menarik.

“Saya melihat debat semalam gak terlalu menarik, standar, cenderung kering. Mungkin itu terjadi karena tidak ada spontanitas karena sudah ada bocoran pertanyaan. Ada sih sedikit kondisi menariknya saat tanya jawab, tapi lagi-lagi tidak otentik. Sehingga ada beberapa poin yang menjadi catatan saya,” kata Ubeidilah Badrun, saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (18/1).

“Bisa jadi ini karena terpaku pada bocoran mereka kaku karena bocoran itu sehingga penguasaan mereka pada isu tidak mantap secara konsep dan lain-lain. Mungkin karena ini pertama debat, jadi masih grogi,” jelas dia.

Pertama, dia menilai kedua pasangan calon tidak memanfaatkan waktu yang diberikan moderator secara optimal saat menyampaikan gagasan atau menjawab pertanyaan. “Dan yang paling terlihat itu paslon nomor 01, banyak waktu yang tersisa tapi tidak dimanfaatkan waktunya. Paslon dua juga beberapa kali,” katanya.

Hal lain menjadi catatan, kata Ubeidilah, substansi yang disampaikan dua paslon tidak sampai target. Padahal isu dalam debat kali ini menarik dan sangat penting dalam perjalanan negara ini.

“Tapi isu-isu penting itu tidak dieksplor, keduanya tidak mampu mengungkap dengan baik, tidak utuh menunjukkan penguasaan mereka pada isu-isu tersebut tidak utuh. Contohnya saja, problem besar HAM di negara ini justru sama sekali tak disinggung, seperti kasus Munir, kasus Novel. Jadi saya rasa sangat kering dari substansi,” katanya.