
eramuslim.com – Fenomena pagar laut di pesisir Tangerang disebut sebagai salah satu warisan buruk pemerintahan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Pernyataan ini disampaikan oleh pengamat politik sekaligus Direktur Citra Institut, Yusak Farhan, kepada RMOL pada Senin, 27 Januari 2025.
“Suka atau tidak, pagar laut memang menjadi warisan buruk era Jokowi,” ujar Yusak.
Menurut Yusak, kasus pagar laut Tangerang menunjukkan lemahnya posisi negara dalam menghadapi kekuatan oligarki.
“Negara tidak berdaya menghadapi oligarki yang ingin mengambil dan menguasai sebagian wilayah NKRI dengan cara culas dan curang bahkan merugikan hak-hak masyarakat lokal,” jelasnya.
Ia juga menyoroti adanya hubungan erat antara kepentingan politik dan bisnis dalam isu pagar laut tersebut.
“Kasus pagar laut jelas ada korelasinya antara bisnis dan politik. Kepentingan oligarki itu motifnya memang ekonomi dan bisnis. Maka agar bisnisnya lancar, mereka masuk dan berkongsi dengan pemegang kekuasaan,” tegasnya.
Yusak menambahkan bahwa publik menantikan gaya komunikasi dan langkah tegas Presiden Prabowo dalam menangani permasalahan pagar laut di Tangerang.
“Meskipun belum memberikan statement langsung, namun anak buah Pak Prabowo (para menteri terkait) sudah menunjukkan komitmennya untuk membongkar pagar laut dan mengusut kasus tersebut,” ungkapnya.
Penanganan kasus pagar laut Tangerang sempat memicu kontroversi ketika TNI AL bersama para nelayan melakukan pembongkaran pagar laut pada Sabtu, 18 Januari 2025.
“Tidak mungkin para menteri bertindak tanpa arahan Presiden. Jadi justru kita berterima kasih kepada Presiden Prabowo yang telah berupaya menegakkan kedaulatan nasional dengan melawan kepentingan oligarki,” pungkas Yusak.
(Sumber: RMOL)