eramuslim.com – Kelangkaan gas LPG subsidi 3 kg kembali menjadi perhatian masyarakat, khususnya di wilayah Bandung dan sekitarnya.
Banyak warganet mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas melon tersebut, meskipun harganya masih sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Salah satu unggahan yang menarik perhatian berasal dari akun X (Twitter) @Rindra_bach pada Minggu, 2 Februari 2025.
Dalam cuitannya, ia menyoroti semakin sulitnya menemukan gas LPG 3 kg, seolah-olah pasokannya sengaja dikurangi.
“Tuh kan, jadi langka gas 3 kg, sepertinya mau dikurangi pasokannya, biarlah pasar yang bicara. Paling mahal di Bandung dan sekitarnya 25K, tetap dibeli karena kebutuhan, harga sesuai HET, tapi gas 3 kg-nya gak ada, riweuh,” tulisnya.
Unggahan tersebut mendapat berbagai tanggapan dari warganet, termasuk dari akun @Marcia_cia66 yang menyoroti dampaknya terhadap pedagang kecil.
“Kasian mereka yang berjualan gorengan, masakan,” tulisnya dalam balasan yang mendapat banyak respons dari pengguna lain.
Kelangkaan gas LPG 3 kg bukanlah hal baru. Dalam beberapa bulan terakhir, masyarakat di berbagai daerah terus mengalami kesulitan mendapatkan gas subsidi tersebut.
Kondisi ini terutama dirasakan oleh pelaku usaha mikro yang sangat bergantung pada LPG 3 kg untuk kegiatan operasional mereka.
Sementara itu, kebijakan baru terkait distribusi LPG 3 kg juga menjadi perbincangan belakangan ini.
Terhitung sejak 1 Februari 2025, Kementerian ESDM menetapkan bahwa pengecer tidak lagi diperbolehkan menjual gas LPG 3 kg secara bebas, sehingga berpotensi memperburuk kelangkaan di lapangan.
(Sumber selengkapnya: Fajar)