Perang Medsos Terjadi Karena Media Mainsream Jadi Corong Propaganda Penguasa

Eramuslim.com – Partai Amanat Nasional (PAN) tidak memungkiri jika gencarnya pertarungan di media sosial selama Pilkada DKI Jakarta tidak lepas dari pemberitaan media massa mainstream yang kurang mempertimbangkan aspek keadilan.

Menurut politisi PAN Viva Yoga Mauladi, dampak ketidakadilan pemberitaan tersebut menjadi faktor utama dimulainya perang opini di jejaring sosial.

“Coba kalau seluruh lembaga-lembaga penyiaran itu adil, baik dalam waktu dan isi pemberitaan, saya rasa media sosial itu tidak akan sedemikian dahsyatnya. Hingga ada hingar, ada meme-meme yang sangat diskriminatif dan cenderung melanggar UU ITE,” bebernya saat diskusi ‘Mengobati Luka Pilkada’ di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (23/4).

Viva menambahkan, di samping ketidakadilan pemberitaan media mainstream, panjangnya waktu tahapan pilkada juga menjadi faktor pendukung makin sengitnya pertemuan antar pendukung pasangan calon di medsos. Semakin panjang tahapan pilkada membuat informasi di medsos makin deras dalam mempengaruhi pemilih. Terlebih, efektifitas media sosial dalam mempengaruhi pemilih berkisar 30 hingga 40 persen.

“Perlu diingat 30 sampai 40 persen itu banyak,” ujarnya.

Lebih lanjut, Viva menjelaskan, sejumlah faktor tersebut akan menjadi rujukan panitia khusus RUU Penyelenggaraan Pemilu untuk memasukkan aturan mengenai medsos dalam ajang pilkada, pilpres maupun pileg. Sebab, sejauh ini hanya Peraturan KPU saja yang menyoroti tentang peran medsos dalam pemilihan umum.

“(Aturan tentang medsos) itu nanti akan menjadi pertimbangan Pansus RUU Penyelenggara Pemilu. Dan memang harus diatur karena medsos ini bukan produk dari jurnalisme tetapi setiap hari, setiap detik masuk di ruang keluarga,” pungkas Viva.(jk/rmol)

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/resensi-buku-pre-order-eramuslim-digest-edisi-12-bahaya-imperialisme-kuning.htm