Perjanjian Helsinki Tak Dihiraukan Jokowi, Akankah GAM Bangkit Kembali?

Eramuslim.com – Wali Nanggroe Aceh ke 10 Tgk Malik Mahmud Al Haytar, mengajak para pejuang dan segenap rakyat Aceh untuk melanjutkan cita-cita perjuangan Perdana Menteri Gerakan Aceh Merdeka (GAM) almarhum Dr Tgk Hasan Muhammad di Tiro. Hal itu diungkapkan seiring tidak dihiraukannya perjanjian Helsinki di masa Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

“Saya mengimbau kepada para perjuang dan segenap bangsa Aceh untuk melanjutkan perjuangan yang telah beliau (almarhum Dr Tgk Hasan Muhammad di Tiro) wariskan kepada kita 44 tahun yang lalu, sehingga suatu saat tercapai cita-cita perjuangan Aceh, Insya Allah,” kata Tgk Malik Mahmud di Banda Aceh, Rabu (3/6).

Menurutnya, tindakan dan amanah Dr Tgk Hasan Muhammad di Tiro demi kesejahteraan dan kemuliaan bangsa Aceh harus tetap digelorakan, sesuai dengan kesepakatan Damai atau MoU Helsinki pada 2005. Dia menegaskan bahwa perjuangan bangsa Aceh yang belum selesai sepenuhnya.

“Perjuangan Bangsa Aceh belum selesai. Kita berdoa kepada Allah SWT semoga beliau (Dr Tgk Hasan Muhammad di Tiro) menjadi ahli surga bersama-sama dengan para syuhada bangsa Aceh di masa lalu. Aaminn ya rabbal ‘alamin,” ujarnya.

Seruan “jihad” untuk menegakkan dan menjalankan perjanjian Helsinki menggema seantero Aceh, saat haul 10 tahun almarhum Dr Tgk Hasan Muhammad di Tiro. Hal itu merupakan bentuk ketidakpuasan rakyat Aceh kepada pemerintah yang dianggap tidak serius dengan perjanjian tersebut.

Padahal beberapa bulan lalu telah terjadi pertemuan eks Petinggi GAM sekaligus Wali Nanggroe Aceh Tengku Malik Mahmud Al-Haythar dengan Presiden Jokowi serta Moeldoko di Jakarta pada 13 Februari 2020. Usai pertemuan itu, Jokowi menginstruksikan Moeldoko agar persoalan MoU Helsinki yang masih mengganjal bisa diproses dalam tiga bulan ke depan. Namun kenyataannya hingga kini tidak ada realisasi.