Pers di Era Megawati Ditekan, di era SBY Hepi-Hepi, di Era Jokowi Kena Ombak

Eramuslim – Kemerdekaan pers mengalami fluktuasi di setiap rezim pasca reformasi. Di era Megawati Soekarnoputri menjabat sebagai presiden, pers Indonesia mengalami tekanan yang tidak sedikit.

Pemimpin Redaksi (Pimred) Rakyat Merdeka, Ricky Handayani menuturkan, fluktuasi independensi pers pun selalu beriring dengan rezim yang berkuasa. Jika membandingkan kemerdekaan pers pasca reformasi hingga era Jokowi ini, hanya di era pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), pers Indonesia mengalami kemerdekaan yang cukup nyaman.

“Saya pun telah melewati tiga masa pemerintahan, masa Megawati Soekarnoputri, masa SBY dan masa Jokowi saat ini. Di era Megawati Seokarnoputri, pers mengalami tekanan yang tidak sedikit. Tekanan keras pun terjadi. Kemudian, di era SBY boleh dikatakan pers heppi-heppi atau nyaman dan merdeka. Nah, di era Pak Jokowi ada tekanan, meski tak besar. Ya ada ombak-ombak kecil,” ujar Ricky Handayani saat didapuk menjadi pembicara dalam Diskusi Publik Aliansi Mahasiswa Nusantara bertema ‘Peran Media Massa Saat Pemilu: Mengawasi atau Diawasi?’ di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (06/11).

Selain Ricky, dalam diskusi ini hadir juga Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Kaka Suminta sebagai pembicara, dengan dipandu moderator Christina Rumahlatu.