Petani Brebes Curhat ke Sandiaga: Tanam Bawang, Tumbuh Hutang

“Tarik nafas Pak Subhan, hembuskan pelan-pelan,” tutur Sandi coba menenangkan pria berkumis ini.

Sementara itu, petani bawang lainnya yang berasal dari Desa Lembahrawa bernama Kagin bahkan menyatakan para petani sekarang Nundur Bawang , Tukule Utang alias menanam bawang hasilnya utang.

“Sudah sejak empat tahun lalu para petani bawang sengsara pak. Ya itu nandur bawang tukule utang (tanam bawang dapatnya utang),” ujar Kagin.

Sandi berjanji akan menampung semua keluhan yang disampaikan para petani bawang.Ada curhatan petani bawang lain bernama Ratna yang meminta jangan menanam bawang di luar Jawa. Alasannya produksi bawang di Brebes dan daerah Jawa lainnya sudah berlebih. Penanaman di luar Jawa makin membuat harga bawang jatuh.

Menurut Sandi, dirinya punya pengalaman saat menjabat wakil gubernur DKI Jakarta. Dia membeli langsung dari petani bawang Brebes melalui PT  Food Station Tjipinang Jaya   untuk menjaga pasokan bawang yang saat itu langka dan harganya meroket.

“Alhamdulillah kami patahkan mitos harga tinggi di hari lebaran, karena pasukan terjaga. Petani bawang Brebes sejahtera, pedagang bahagia, pembeli tersenyum,” tutur Sandi.

Sandi pun menambahkan dengan menggunakan teknologi Control Atmosphere Storage (CAS) maka produk pertanian seperti bawang bisa disimpan selama enam sampai sembilan bulan. Ia menekankan bila nanti mendapat kepercayaan untuk menjadi RI-2 maka akan memperhatikan nasib petani.

“Jika mendapatkan amanat, kami akan membeli langsung produksi petani bawang Brebes. Dengan harga bawah dan harga atas, sehingga petani tidak akan lagi nundur bawang tukule utang,” kata Sandi. [viva]