PKS: Arahan Saling Apresiasi di Debat Perdana Capres Kayak Anak SMA

“Ya terutama, kalau yang saya pahami sih Pak Prabowo tidak secara personal gitu ya menyerang Pak Jokowi. Tapi kadang-kadang Pak Jokowi yang malah menuntut, kan termasuk tentang caleg dari Gerindra yang kata beliau paling banyak mantan napi koruptornya dan itu ditandatangani oleh ketua umum dan ketua umumnya Pak Prabowo. Ini kan sebuah blunder ya,” tutur Hidayat.

Menurut Hidayat, caleg di tingkat nasional yang paling banyak mantan napi koruptor bukanlah dari Gerindra, melainkan dari partai lain. Namun Hidayat tak menyebut secara gamblang partai yang dimaksud.

“Jadi tohokan yang agak individual ini menurut saya agak melenceng, tidak kena sasarannya. Lebih daripada itu, orang juga kemudian menjadi diingatkan tentang sikap Pak Jokowi. Justru Pak Jokowi-lah yang tegas menyampaikan bahwa mantan napi koruptor itu juga punya hak untuk dicalegkan. Itu pernyataan Pak Jokowi sendiri. Nah, kalau sikap dasar beliau demikian kenapa beliau mengkritik orang lain?” tegasnya.

Sebelumnya, pada sesi closing statement, masing-masing paslon tidak ada yang memberikan pernyataan apresiasi kepada lawan debat. Padahal kedua paslon diminta menutup debat perdana dengan pernyataan menyejukkan sekaligus mengapresiasi antarpaslon.

Capres Jokowi saat menyampaikan closing statement menegaskan bersama cawapres Ma’ruf Amin sudah memahami persoalan bangsa. Jokowi menegaskan tidak ada beban masa lalu dalam memimpin pemerintah.