Polemik “Jilbab vs Kebaya”: Grand Design Rusak Akhlak Umat

Politisi Hazreiza atau Reiza Patters bersuara keras menanggapi “cibiran” soal jilbab itu. “Ayo berhijab untuk perempuan Muslim.. Yang belum berhijab, mudah-mudahan dapat segera berhijab.. Yang gak mau berhijab dan memilih berkebaya, ya gakpapa terserah juga.. Gak perlu dibentur-benturkan dengan kedunguan yang dipertontonkan ke muka publik..,”tulis Reiza di akun @Reiza_Patters.

“Dungu banget kampanye kebaya kok pake ngata-ngatain hijab.. Toloooolll, tolollll.. Otak di dengkul emang cenderung jadi fasis…,” tambah @Reiza_Patters.

Praktisi hukum Dusri Mulyadi di akun @dusrimulya menimpali komentar @Reiza_Patters: “Lucunya yang ngampanyein kemungkinan hobi pake Thank Top dan Hotpan atau jeans. Make kebaya kagak, jilbaban kagak..tapi adu-adu kebaya dan jilbab.”

Wartawan senior Didien Azhar menduga, upaya membenturkan jibab dengan kebaya tidak lepas dari grand design untuk merusak akhlak umat.

“Mengapa di sini diperdebatkan cara berpakaiannya? Saya menduga, ada grand design untuk merusak akhlak umat! Saya kira demikian,” tulis Didien di akun @didienAZHAR.

Sebelumnya mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan bahwa pihak yang mempertentangkan hijab dengan kebaya memiliki laku anti terhadap perbedaan.

“Statement seperti ini kelihatan bahwa laku anti terhadap yang berbeda melekat di Otaknya. dan biasanya sok ngomong Pancasila. memang kenapa dengan Booming Hijab? dan Hijaber pakai Kebaya juga banyak. jadi Pakai Kebaya ayo dibudayakan, Pakai Hijab berkebaya juga Ok. Pakai Kebaya Ok,” tegas Dahnil di akun @Dahnilanzar. (td)