Polisi Main Tangkap Warga dan Mahasiswa yang Kritis, Justru Merugikan Citra Jokowi

Eramuslim.com – Pegiat Anti Korupsi, Febri Diansyah menilai, sikap aparat Kepolisian yang menangkapan warga dan mahasiswa yang membawa poster berupa kritikan kepada Presiden Jokowi, justru akan merusakan citra Jokowi sendiri.

Febri yakin, penangkapan itu tidak diinginkan Jokowi. Sebab Presiden sendiri menegaskan tidak anti kritik.

“Jika warga ditangkap saat sampaikan poster harapan, justru dapat merugikan citra Presiden Jokowi. Saya ga yakin hal itu diinginkan apalagi diperintahkan. Kita tahu beberapa kali Presiden bilang senang dikritik,” ujar Febri Diansyah, Selasa (14/9/2021).

Mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini mengatakan, pemerintah memberi ruang kritik jauh lebih baik dibanding ada upaya pembungkaman.

“Menyerap dan memberi ruang kritik jauh lebih baik daripada membungkamnya,” ungkapnya.

Dikatakannya, pemerintah mesti belajar dari sejarah. Bahwa semakin kritik itu dibungkam, maka akan semakin melebar di tempat lain.

“Kita mestinya belajar dari sejarah, ketika saluran keluhan mampet atau ditutup sedemkian rupa di satu tempat, ia akan tumbuh lebih banyak di tempat lain dan bukan tidak mungkin akan menjalar lebih besar. Inilah tugas Tim Komunikasi seharusnya. Komunikasi 2 arah ke publik,” tuturnya.

Para mahasiswa ditangkap pihak kepolisian saat membentangkan poster kritikan kepada Presiden Jokowi ketika melakukan kunjungan ke Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Senin (13/9).

Mereka diciduk aparat kepolisian setelah membentangkan poster kritik di pinggir jalan yang dilalui Jokowi di Jalan Ir Sutami, Solo.

Poster dibentangkan di beberapa titik di sepanjang jalan menuju pintu masuk utama UNS itu.

Poster tersebut di antaranya berbunyi “Pak tolong benahi KPK” dan “Tuntaskan pelanggaran HAM di masa lalu”.

Beberapa menit setelah Jokowi melintas, sejumlah petugas tak berseragam tiba-tiba menangkap mahasiswa tersebut.

Beberapa waktu lalu, seorang peternak ayam juga diamankan oleh Polisi lantaran mengangkat spanduk yang berisikan minta tolong kepada Presiden Jokowi saat berkunjung ke Kota Cirebon.

“Pak Jokowi Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar.” Demikian tulisan spanduk yang diangkat oleh peternak tersebut.

Setelah rombongan Jokowi telah berlalu, spanduk itu langsung dirampas polisi dan pria itu dibawa ke kantor polisi. [FIN]