eramuslim.com – Sebuah video yang memperlihatkan perbedaan sikap Presiden Prabowo Subianto saat berjabat tangan dengan Presiden Joko Widodo dan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menjadi perbincangan hangat.
Dalam video tersebut, Prabowo terlihat menunduk saat bersalaman dengan Jokowi, sementara saat berjabat tangan dengan SBY, ia tetap berdiri tegak tanpa membungkuk.
Menanggapi hal ini, Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto menyampaikan kritik tajam. Ia menilai sikap Prabowo mencerminkan perubahan posisi politik yang kini lebih tunduk kepada Jokowi.
“Sekarang dia membungkuk di hadapan bapaknya (Gibran Rakabuming),” ujar Gigin melalui akun X @giginpraginanto pada 25 Februari 2025.
Ia bahkan menyindir bahwa di masa mendatang, Prabowo bukan hanya akan membungkuk, tetapi juga mencium tangan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
“Gak lama lagi dia akan cium tangan anaknya lalu berteriak dengan suara bagai petir, Hidup Gibran!,” cetusnya.
Lebih lanjut, Gigin menyoroti cara pemerintahan saat ini dalam mengendalikan opini publik.
“Rezim ini percaya pembungkaman media massa resmi dan pengerahan buzzer secara besar-besaran bisa menundukkan kaum tertindas,” katanya.
Ia menuding bahwa strategi pemerintahan Prabowo melibatkan pembungkaman media arus utama serta penggunaan buzzer dalam skala besar untuk menekan suara kritis.
Namun, menurutnya, kemarahan rakyat terhadap situasi ini tidak bisa terus dibungkam dan akan mencapai puncaknya di kemudian hari.
“Kemarahan akan terus tumbuh di hati mereka dan akan meledak pada waktunya,” tandasnya.
Ia bahkan mengingatkan kembali peristiwa 1998, ketika Presiden Soeharto akhirnya tumbang meskipun saat itu mendapat dukungan penuh dari militer dan konglomerat besar.
“Ingat 1998, Suharto tumbang meski didukung penuh militer dan konglomerat besar,” pungkasnya.
(Sumber selengkapnya: Fajar)
Membungkuk tanda tak mampu….