Prabowo Optimistis: Indonesia Akan Ekspor Beras dan Jagung dalam Empat Tahun Mendatang

Erasmulcim.com – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan ambisi besar pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara eksportir pangan, khususnya beras dan jagung, dalam empat tahun ke depan. Hal ini disampaikannya saat berbicara dalam sesi pleno Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) di Rusia, Jumat, 20 Juni 2025.

Di hadapan para pemimpin dunia dan pelaku ekonomi global, Prabowo menyampaikan keyakinannya bahwa perekonomian Indonesia saat ini berada di jalur yang benar. Ia mengklaim bahwa ekonomi nasional tumbuh lebih dari 5 persen pada semester pertama 2025 dan berpotensi menembus angka 7 persen atau lebih pada akhir tahun.

Lebih jauh, Prabowo menekankan bahwa upaya peningkatan ketahanan pangan yang dilakukan pemerintah telah menunjukkan hasil yang signifikan. Produksi beras dan jagung disebutnya meningkat hingga 50 persen, meski ia tidak memaparkan data rinci. Ia juga menyebut cadangan beras nasional telah mencapai rekor tertinggi, yaitu 4,4 juta ton. Menurutnya, capaian ini menjadi pondasi untuk mencapai target besar: swasembada dan ekspor dua komoditas pangan strategis dalam waktu empat tahun.

Badan Pusat Statistik (BPS) melalui metode Kerangka Sampel Area (KSA) memprediksi surplus beras sebesar 2,8 juta ton hingga Juli 2025. Perum Bulog juga telah menyerap sekitar 2,5 juta ton beras dari dalam negeri hingga pertengahan Juni, ditambah stok tahun lalu yang masih tersisa 1,7–1,8 juta ton.

Meski demikian, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengingatkan bahwa tantangan besar masih menghadang pada paruh kedua tahun ini, terutama dalam hal ketersediaan air untuk mendukung produksi. Ia menekankan bahwa pembangunan irigasi, ketersediaan benih, pupuk, lahan, dan alat pertanian harus menjadi prioritas.

Arief juga menyoroti pentingnya penanganan pascapanen, termasuk modernisasi penggilingan padi, penyimpanan stok yang lebih canggih, penguatan distribusi, serta akses pembiayaan murah lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Pemerintah berencana memperkuat rantai pasok pangan melalui kebijakan strategis nasional, salah satunya lewat Perpres dan Inpres tentang koperasi desa merah putih. Inisiatif ini melibatkan 19 kementerian dan lembaga dengan target mengembangkan 80 ribu koperasi desa sebagai motor penggerak ekonomi pangan di daerah.

Sumber: Tempo.co

Beri Komentar