Presiden Jokowi Tak Hadiri Acara Megawati, Rocky Gerung: Tak Sopan, Ada Musuh di Semarang

Jokowi dan Megawati

Rocky mengatakan Jokowi dan Megawati kan sudah punya relasi sekutu politik yang bertahun-tahun. Makanya Jokowi tak hadiri langsung acara penting Megawati ini dianggap Rocky sebagai sinyal penghinaan ke Mega dan akhirnya bisa bermuara pada pecah kongsi.

“Kalau saya ditanya datanya mana? lho analisis itu cukup dengan sinyal-sinyal saja jadi ini semacam penghinaan dan pengingkaran relasi bertahun-tahun. Saya anggap Jokowi kekanak-kanakan, di depan mata undangan hadiri pemberian gelar akademis kok. Artinya Jokowi ini ya seperti buzzer,” jelasnya.

Masa depan adalah Ganjar

Rocky terus terang melihat Jokowi datangi Ganjar di Semarang dibanding saksikan Megawati dapat gelar profesor, adalah sinyal kuat dari Jokowi untuk berkongsi dengan Ganjar.

Malah menurut Rocky, bukan sinyal lagi tapi sudah semacam aksioma Jokowi ingin putus kongsi dengan Megawati.

Dalam hal ini, bayangan Rocky mestinya PDIP bikin konferensi pers kenapa Jokowi tak hadir dalam acara Megawati itu. Terangan saja Jokowi tak paham etika politik.

“Jadi ada musuh cari sensasi di Semarang. Mestinya Jokowi datang ke acara itu, supaya dianggap Mega, itu sinyal politik,” ujarnya.

Diketahui, Jumat pekan lalu Megawati mendapatkan gelar profesor kehormatan bidang pertahanan dari Universitas Pertahanan.

Dalam acara itu hadir sejumlah menteri di antaranya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, sedangkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi hadir secara daring.

Sedangkan Presiden Jokowi cuma memberikan sambutan secara daring saja. Dalam orasinya, Megawati menyampaikan soal kepemimpinan strategik di masa transisi Indonesia. (sc)