PT Pelni Pecat Pegawai yang Bikin Pengajian, Netizen : Apa Itu Radikal?

Menanggapi hal tersebut, rupanya banyak netizen yang tak setuju hingga akhirnya mengecam tindakan PT Pelni.

Bahkan akun Twitter resmi Republika juga turut buka suara mengenai keputusan tersebut.

“Ustaz Syafiq Basalamah bersikap tak setuju dengan mereka yang mengkritik pemerintah, malah dilabeli radikal oleh komisaris Pelni. Menurut sobat Republika, Radikal itu seperti apa? #Rolmin,” tulis akun @republikaonline.

“beginilah akibatnya kalo relawan jadi komisaris BUMN, dulu kerjanya apa itu org? apa bukan dari pengangguran akut ya, sampe segitu ketika dpt jabatan,” timpal akun @AndroidDev77.

“Standar nya aja dulu dari pemerintah atau pelabel radikal biar kite2 tahu garis rambu2 radikal biar kita gak di tuduh radikal, radikul….. Perasaan mereka anti demo …. Patuh pada penguasa tanpa syarat asal mereka diberi kebebasan untuk shalat…,” imbuh akun @Alhamdulillahm7.

Sementara di cuitan terpisah, beberapa netizen juga memang ramai membicarakan perihal pembatalan dan pelabelan “ustaz radikal” tersebut.

“Yang enggak radikal menurut si dedek itu klo ga jenggotan, ga cingkrang, rambut gondrong banyak kutu, isi ceramah nya menghina masa kecil Rasulullah, menghina pernikahan Rasulullah dengan syaidah Aisyah,” tulis akun @KhaekalMuhamad tampak berapi-api, seperti dikutip terkini.id pada Jumat, 9 April 2021.

“Jenggot saya panjang, celana saya cingkrang, saya selalu shalat 5 waktu di masjid, saya sering mengikuti ceramah-ceramah ustadz-ustadz yang dicekal oleh bos besar Pelni. Apakah saya radikal? Mohon dijawab sesegera mungkin,” tanya akun @yusharis.

“Nonton tvone ternyata lg berantem masalah ini. In my opinion, kalimat radikalisme yg digunakan timing dan konteksnya tidak jelas. Di tv diklarifikasi radikalisme yg dimaksud adalah pegawai yg melanggar aturan berarti dia radikal, tp tweet diatasnya pas banget membatalkan ceramah,” komentar akun @rcindysz.

“Saya bingung. Giliran ada orang mau dengar ceramah malah dibilang terlibat radikal. Susah banget jaman sekarang. Saya tau tengah gencarnya Terorisme dan Radikalisme. Tapi jangan disamaratakanlah. Ga semua ustad begitu. RIP Toleransi,” ujar akun @kecapmanisee. [Suara]