Rais Aam NU: Waspadai Orang-Orang Bertopeng’ yang Punya Kepentingan Lima Tahun Sekali

Dia juga menyampaikan bahwa Rasulullah mengajarkan untuk menjaga diri dari kejahatan dengan sikap su’udhan.

“Paling tidak, su’udhan hasanah. Karena itu, kita tidak menganggap aneh dan asing manakala perjalanan ini akan mendapat gangguan dan upaya untuk mengkerdilkan kita, membonsai kita,” ucapnya.

Menurut Kiai Mif, satu-satunya jalan adalah bagaimana NU menjadi organisasi sistemik dan selalu turun ke bawah serta bisa membaca dan mendeteksi detak-detak yang terjadi di tengah masyarakat untuk mengetahui apa kebutuhannya.

“Menjelang satu abad (usia NU), memasuki abad kedua, diperlukan kewaspadaan dan meningkatkan kesungguhan yang ada,” imbuhnya. [republika]