Rektor ITB Ahmad Dahlan: Rakyat Butuh Makan, Bukan Darurat Sipil!

Eramuslim.com – Penggunaan kebijakan darurat sipil oleh pemerintah dalam menangani masifnya wabah Covid-19 di tanah air adalah langkah yang kebablasan. Hal yang perlu diingat, darurat sipil hanya bisa diterapkan dalam kondisi ketertiban dan keamanan negara tidak terkendali.

Begitu tegas Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Mukhaer Pakkanna, Selasa (31/3).

“Saya kira saat ini di tengah wabah masif ini negara masih aman dan stabil. Maka langkah karantina wilayah atau pembatasan sosial masih jauh lebih tepat,” terangnya.

Menurutnya, rakyat Indonesia sudah sadar tentang arti pentingnya dampak wabah Covid-19 ini. Mereka bahkan sudah bersiap jika ruang geraknya dibatasi dalam konteks social distancing atau physical distancing.

Pertimbangan rakyat, khususnya yang berprofesi sebagai pekerja informal dan harian, hanya satu yaitu cara melanjutkan denyut nadi kehidupannya.

“Bagaimana agar asap dapur tetap mengepul? Rakyat butuh makan, bukan darurat sipil,” tutur Mukhaer.

Atas alasan itu, pemerintah melalui aparat dan regulasi yang dibuat seharusnya menjamin ketersediaan pangan dan sembako selama masa karantina. Semua itu perlu melibatkan perangkat RT, RW, Desa, kelurahan dan dikoordinir oleh Pemda.