Rektor pun Dapat Sembako Jokowi, Bukti Data Acakadul

Eramuslim.com -Pemerintah telah membagikan paket sembako kepada masyarakat miskin yang terdampak virus Corona atau Covid-19.

Sayangnya, tidak semua masyarakat miskin kebagian. Sebaliknya, beberapa pejabat justru mendapatkan sembako.

Salah satu yang menerima bantuan sembako Jokowi yakni Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC), Prof. Dr. Musni Umar, SH, M.Si, Ph.D.

Musni Umar menerima sembako dalam tas berwarna merah putih bertuliskan ‘Bantuan Presiden RI Bersama Lawan Covid-19’.

Musni Umar mengaku telah menyerahkan paket itu kepada Ketua BEM UIC karena dia merasa tidak layak menerima bantuan tersebut.

“Pagi ini sy mnrm Bansos dari Presiden RI. Karena sy merasa ada yg lebih memerlukan bansos, saya kemudian serahkan bansos tsb kpd Jalil Loilatu, Ketua BEM Universitas Ibnu Chaldun,” kata Musni Umar.

“Saya sarankan kalau ada Bansos terima, kalau merasa tdk berhak berikan yg lebih perlu,” tambahnya.

Musni Umar membagikan foto saat dirinya menyerahkan sembako bantuan Presiden Jokowi itu kepada Ketua BEM UIC.

“Bansos dari Presiden RI yg sy terima, saya serahkan kembali kepada Jalil Loilatu, Ketua BEM Universitas Ibnu Chaldun. Saya sarankan kalau ada Bansos terima saja. Jika merasa tdk berhak berikan kepada yg lebih memerlukan. Tdk usah jadi polemik,” tandas Musni Umar.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menyoroti pembagian sembako dari Presiden yang salah sasaran.

Melalui akun Twitter-nya, anggota Komisi I DPR RI itu menyebut kasus yang dialami Musni Umar merupakan bukti bahwa data penerima sembako dari Presiden Jokowi amburadul.

“Data kita amburadul berantakan. Itulah yg dikeluhkan banyak kepala desa n pelaksana di bawah. Urus data begini saja belepotan. Duh, ironi negara maju,” kata Fadli Zon.(pojoksatu)