Represifnya Aparat Terhadap HMI Justru Bangkitkan Militansi Mahasiswa

Eramuslim.com – Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Viva Yoga Mauladi menyesalkan tindakan represif aparat Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terhadap aksi mahasiswa HMI MPO saat memperingati 20 Tahun Reformasi di depan Istana Negara beberapa waktu yang lalu.

Menurut dia, menghadapi para pengunjuk rasa dengan menggunakan cara-cara represif merupakan sebuah tindakan yang sangat keliru.

“Itu sangat tidak bijaksana,” ujarnya di sela diskusi yang diselenggarakan Indonesian Democracy Monitor (InDEMO) bertajuk ‘Partai Politik dan Pilkada Serentak, Meningkatkan Kualitas Demokrasi Melalui Politik Elektoral’ di kawasan Jalan Lautze Raya, Jakarta Pusat, Rabu (23/5).

Tugas aparat kepolisian sambung Viva adalah memberikan pengayoman kepada masyarakat. Karenanya, jikapun ada aspirasi pendemo yang berbeda dengan pandangan pemerintah, polisi harus tetap melindungi, bukan malah menghajar habis-habisan.

“Kan tidak boleh dalam era demokrasi melakukan tindakan represif seperti sekarang ini. Jadi kami minta polisi jangan represif,” kata Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Kalaupun ada tindakan mahasiswa yang sedikit nakal, lanjutnya, sudah seyogyanya aparat memberikan toleransi. Sebab jika tidak, Anggota DPR RI ini khawatir tindakan represif justru memantik aksi unjuk rasa yang lebih besar.

Jangan kemudian melakukan tindakan represif sehingga mengundang tindakan dan gelombang aksi yang berskala luas nasional.

“Jangan sampai seperti itu. Yang kita inginkan adalah proses demokrasi sebagai hak politik yang harus dilindungi. Dan jika itu tidak dilindungi maka akan menyebabkan kebatinan bangsa ini bisa menjadi mampet dan itu sangat berbahaya bagi proses demokrasi bangsa ini,” pungkasnya.(kl/rakyatmerdeka)