Ridwan Kamil Ngaku Cucu Kyai, Terus Emang Ngapa?

Eramuslim.com – Walikota Bandung Ridwan Kamil mulai bergerilya ke luar wilayah Kota Bandung. Hari ini, ia menyapa ribuan warga di Lapang Merdeka, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (16/4/2017). Di hadapan warga ia memperkenalkan diri sebagai cucu kyai.

“Saya anak dari dua orang yang sederhana, kakek saya kyai punya pesantren delapan. Jadi kalau ada yang nanya Ridwan Kamil siapa sebutin Ridwan Kamil itu cucu kyai punya pesantren delapan, makanya banyak program-program keislaman di Bandung seperti Maghrib mengaji dan Subuh berjamaah,” tutur suami Atalia Praratya itu menggunakan pengeras suara. Namun, Ridwan saat itu tidak mengatakan jika dirinya didukung oleh partai sekutu utama Terdakwa Penista Agama Islam.

Masih menggunakan pengeras suara Emil juga kembali menegaskan niatnya untuk menjadi Gubernur Jabar selepas menuntaskan jabatannya sebagai Walikota Bandung. Emil menyebut Kota Bandung sudah menduduki rangking 1, berikutnya bila ia menjadi Gubernur maka Jabar akan dijadikan lebih luar biasa.

“Bila ada izinnya saya mau mencoba ikhtiar sebagai Gubernur Jabar, Saya suka bekerja tidak macem-macem tidak cari duit dari jabatan hanya ingin membangun. Alhamdulillah Kota Bandung sudah Rangking 1 pemerintahnya, mudah-mudahan Jabar juga bisa luar biasa. Kalau mau berjuang bersama saya ayo kabarkan berita-berita kebaikan,” lanjutnya.

Kepada sejumlah media, Emil mengaku kedatangannya ke Sukabumi memang sengaja bertujuan untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat atas undangan relawan Barka yang menjadi suksesornya menuju Jabar 1.

“Saya tidak menyangka dan merasa terharu dengan antusias warga seperti ini dan saya secara pribadi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Sukabumi,” tambahnya.

Kendati sudah ditetapkan sebagai calon oleh Partai Nasdem, bahkanbalho besar-besar sudah dipasang di sejumlah tempat, Emil mengaku belum menentukan sikap terkait jalur yang dia pilih unuk melaju ke Pilkada Jabar apakah akan menggunakan jalur independen atau partai politik. “Saya jalankan proses ini secara santai dan iklas serta tentunya berdoa untuk diberikan yang terbaik,” tutupnya. (jk/pm)

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/resensi-buku-pre-order-eramuslim-digest-edisi-12-bahaya-imperialisme-kuning.htm