Said Didu: Kok Berhenti dan Menyambut Spontanitas?

eramuslim.com – Aksi spontanitas Presiden Joko Widodo membagikan souvenir di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (23/2) menyimpan sejumlah tanda tanya yang perlu diluruskan.

Pelurusan penting agar Jokowi sebagai pemimpin negeri ini tidak disebut sebagai penyebab kerumunan masyarakat. Di mana saat pandemi ini berkerumun merupakan hal yang dilarang. Sekalipun pihak istana menyebut bahwa hal itu merupakan spontanitas.

Koordinator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) M. Said Didu memiliki empat pertanyaan terkait peristiwa tersebut.

Pertanyaan pertama, Said Didu merasa heran dengan petugas yang ada di lokasi. Sebab mereka tidak melakukan upaya untuk menghentikan aksi kerumunan tersebut terjadi.

Said Didu: Kok Berhenti dan Menyambut Spontanitas?

“Kedua, kok berhenti dan menyambut spontanitas tersebut?” tuturnya lewat akun Twitter pribadi, Rabu (24/2). Pernyataan ini mengomentari video Jokowi sedang membagikan souvenir di tengah kerumunan.

Selanjutnya, Said Didu bertanya mengenai souvenir yang seolah sudah disiapkan di dalam mobil. Souvenir itu seolah sudah siap untuk dibagikan kepada masyarakat.

“Keempat, kok membagi souvenir?” tegasnya.

Lebih lanjut, Said Didu mengingatkan bahwa pemimpin yang melarang rakyatnya untuk melakukan sesuatu dengan alasan demi penegakan hukum, tapi secara terbuka bangga melakukan hal yang dilarang tersebut, maka pemimpin itu patut diduga sedang menghadapi persoalan diri yang serius. (RMOL)