Sambut Bush Berlebihan, Indikasi Indonesia sebagai Negara Jajahan AS

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Pramono Anung menilai, penyambutan kedatangan Presiden Amerika George W Bush ke Indonesia pada 20 November tidak wajar dan berlebih-lebihan.

"Indonesia seharusnya menunjukkan identitasnya sebagai negara yang mempunyai kedaulatan dan tidak mau diperlakukan seperti itu. Seakan-akan Indonesia sebagai negara jajahan," ujar Pramono Anung di Jakarta, Selasa (14/11).

Menurutnya, semula PDIP melihat kunjungan Bush adalah persahabatan, karena itu tidak masalah, namun ketika AS meminta perlakuan fasilitas berlebihan hingga merusak sebagian dari Kebun Raya Bogor dan pengamanan ekstra yang mereka lakukan, menjadikan kunjungan tersebut tidak wajar.

"Tidak ada pokok bahasan utama atau substansi yang bisa diambil, bahkan yang akan ambil keuntungan dari pertemuan itu hanya Amerika sendiri," tegasnya.

Seperti diketahuai, untuk penyambutan Bush, pemerintah telah memasang helipad dari lapis baja yang demikian mahal dan merusak ekologi konservasi tanaman di Kebun Raya Bogor.

Rencana kedatangan Bush rencananya akan fokus pada enam hal pembicaraan yakni keinginan RI agar AS meningkatkan investasinya di Indonesia, kerja sama di bidang biofuel, pendidikan, pemberantasan flu burung, penanggulangan bencana alam terutama pemasangan sistem peringatan dini di sekitar Pulau Jawa, serta teknologi informasi. (dina)