Sampoerna Foundation Bantah Usulkan Penghapusan Mapel Sejarah

Eramuslim.com – Putera Sampoerna Foundation (PSF) disebut menjadi inisiator dalam penyederhanaan kurikulum pendidikan nasional. Hal itu pun menuai kontroversi dari berbagai kalangan masyarakat.

Menanggapi hal itu, Head of Marketing & Communications, Putera Sampoerna Foundation Ria Sutrisno memberikan pernyataan bahwa pihak sama sekali bukan inisiator perubahan kurikulum. Menurutnya, hal tersebut merupakan ranah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), bukan masyarakat ataupun sektor privat.

“PSF menyadari pentingnya kurikulum nasional sebagai panduan pendidikan nasional. Namun PSF tidak berinisiatif melakukan perubahan atau penyederhanaan kurikulum nasional,” terang dia kepada JawaPos.com, Selasa (22/9).

Ria menuturkan bahwa pihaknya juga tidak pernah terlibat ataupun berpartisipasi dalam diskusi atau pembahasan kurikulum nasional dan perubahan-perubahannya, termasuk tidak mengusulkan wacana penghapusan mata pelajaran sejarah di SMK.

“PSF juga tidak mengusulkan penghapusan mata pelajaran sejarah. PSF fokus melatih dan menyebarkan praktik baik pendidikan ke seluruh penjuru Indonesia,” tegasnya.

Sebagai lembaga, pihaknya tidak diminta pemerintah dan tidak mengusulkan kepada pemerintah untuk melakukan pengkajian, analisis atau penyusunan naskah akademik. “PSF menyesalkan adanya berita berisikan tudingan keterlibatan PSF dalam pembahasan kurikulum tanpa adanya konfirmasi atau pengecekan fakta terlebih dahulu,” terang dia.

Sebelumnya, Mantan Ketua Tim Pengembang K13 Said Hamid Hasan mengatakan, dirinya mendapat informasi, penyesuaian kurikulum itu diinisiasi oleh Putera Sampoerna Foundation.

“Pagi ini saya dapat informasi pemikirnya itu dari Sampoerna Foundation,” ungkap dia kepada wartawan, Senin (21/9). (*)