Viral Sandera Israel Cium Pejuang Hamas, Bikin Netanyahu Murka

VIRAL sandera Israel mengucapkan terima kasih atas perlakuan baik pejuang Hamas hingga cium kening. Netanyahu tersinggung. (Rizq Azzahra)

eramuslim.com – Momen mengejutkan terjadi ketika Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, menyerahkan sejumlah warga Israel yang mereka sandera di Gaza kepada Palang Merah Internasional (ICC) sebagai bagian dari gencatan senjata pada Sabtu (22/2/2025).

Salah satu sandera, Omer Shem Tov, terekam mencium kening dua pejuang Hamas dalam momen yang menarik perhatian publik.

Dalam pembebasan tersebut, tiga warga Israel yang dibebaskan adalah Omer Wenkert, Omer Shem Tov, dan Eliya Cohen. Ketiganya dibawa ke atas panggung oleh pejuang Hamas, di mana mereka melambaikan tangan ke arah kamera sambil memegang sertifikat pembebasan.

Dalam sebuah klip yang kini viral, Omer Shem Tov terlihat tersenyum, merangkul kepala seorang pejuang Hamas yang mengenakan topeng, lalu mencium keningnya. Ia kemudian melakukan hal serupa kepada pejuang lainnya di panggung, disambut sorak-sorai dari orang-orang di sekitarnya.

Dalam budaya Arab dan Timur Tengah, mencium kening seseorang dapat melambangkan penghormatan, kasih sayang, doa, restu, atau kedekatan emosional.

Nenek Omer Shem Tov, Sara, mengatakan kepada Channel 12 Israel bahwa cucunya memang memiliki kepribadian yang mudah bergaul.

“Itulah Omer. Dia bisa berbaur dengan siapa saja. Bahkan dengan Hamas… Mereka mencintainya bahkan di sana,” ujarnya, dikutip dari Hindustan Times.

Sementara itu, ayahnya, Malki Shem Tov, menggambarkan Omer sebagai sosok yang selalu berpikiran positif.

“Omer lebih kurus… tetapi dia tetap ceria, optimistis, dan berpikiran paling positif di dunia. Kami bahkan tidak tahu seperti apa penampilannya. Dia muncul begitu saja dan mengejutkan kami semua, dengan senyumnya, lambaiannya — sungguh gila,” katanya.

Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Omer Shem Tov, Eliya Cohen, dan Omer Wenkert telah menghabiskan 505 hari dalam tahanan Hamas. Pada hari yang sama, Hamas juga membebaskan tiga sandera lain di lokasi berbeda, dua di antaranya melalui seremoni serupa.

Rekaman aksi Omer Shem Tov mencium pejuang Hamas pun menimbulkan berbagai spekulasi di media sosial.

Beberapa pihak menduga adegan itu diatur oleh Hamas, sementara yang lain melihatnya sebagai isyarat harapan perdamaian di tengah konflik yang berkepanjangan.

“Semoga tindakan kecil ini mengarah pada gelombang perdamaian yang lebih besar. Setiap langkah diperhitungkan menuju keharmonisan,” tulis seorang warganet.

Komentar lain menyebut bahwa adegan ini mengejutkan media Israel karena menunjukkan perlakuan manusiawi terhadap tahanan Israel.

Namun, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, justru menunjukkan kemarahan atas seremoni pembebasan ini.

Ia menilai Hamas mempermalukan para tahanan yang dibebaskan. Sebagai bentuk protes, Netanyahu menunda pembebasan 600 tahanan Palestina yang sebelumnya dijadwalkan bebas pada Sabtu (22/2).

“Karena banyak pelanggaran yang dilakukan oleh Hamas, termasuk seremoni yang mempermalukan tahanan kami setiap pembebasan, mereka menggunakannya untuk propaganda. Maka kami memutuskan untuk menunda melepaskan ‘teroris’ yang rencananya akan dilepaskan hari Sabtu, sampai pelepasan sandera berikutnya yang tanpa seremoni,” demikian pernyataan resmi dari kantor Perdana Menteri Netanyahu, dikutip dari AFP, Minggu (23/2/2025).

Keputusan ini pun menuai kecaman dari Hamas. Anggota biro politik Hamas, Basem Naim, menuding Netanyahu sengaja menyabotase upaya perdamaian.

“Netanyahu jelas mengirimkan pesan yang kuat bahwa ia sengaja menyabotase kesepakatan tersebut, ia sedang mempersiapkan suasana untuk kembali berperang,” katanya, dikutip dari Al Jazeera, Senin (24/2).

(Sumber: Pojoksatu)

Beri Komentar