Saudi: Yang Bermasalah Itu Pembakaran Bendera Tauhid, Bukan Soal HRS

Eramuslim.com -Pemerintah Arab Saudi lebih menyesalkan kasus pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid dibanding kasus Habib Rizieq Shihab yang diduga memasang bendera mirip dengan bendera kelompok ekstrimis.

Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi pihaknya sangat menyayangkan adanya pembakaran bendera dengan kalimat yang memiliki arti penting bagi umat Islam.

Pernyataan tersebut dilontarkannya saat diminta tanggapan dalam jumpa pers di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakpus, Selasa (13/11).

“Yang paling penting yang kita sayangkan yaitu adalah pembakaran kalimat tauhid, saya kira itu yang bisa dijawab,” ujar Osama.

Jika dibandingkan dengan kasus Rizieq, menurut Osama, jika bendera yang sama ditempel di dinding, maka perlu untuk mencari tahu siapa yang melakukan. Namun bukan berarti pemilik rumah atau seseorang yang menempel langsung dianggap kriminal.

“Kalau bendera itu diletakkan dinding seorang sebagai gambar atau apapun bentuknya, maka perlu kita mencari tahu siapa yang berbuat itu,” ujarnya.

Sebelumnya pembakaran bendera bertulisan kalimat tauhid dilakukan anggota Banser di Garut, Jawa Barat Senin (22/10).

Gerakan Pemuda Ansor mengakui bendera yang dibakar tersebut adalah bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Namun pembakaran bendera yang diakui oleh GP Ansor merupakan bendera HTI ini memicu banyak protes lantaran bendera yang dibakar tersebut adalah bendera tauhid milik umat Islam di seluruh dunia.(kl/rmol)