SBY: Jika Kudeta Demokrat Terjadi, Pengurus di Seluruh Daerah akan Diobrak-abrik

Eramuslim.com – Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbicara mengenai isu kudeta kepemimpinan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Dia bilang, selain mengkudeta kepengurusan pusat, pengurus Demokrat di daerah bakal di obrak-abrik.

SBY: Jika Kudeta Demokrat Terjadi, Pengurus di Seluruh Daerah akan Diobrak-abrik

“Keseluruhan kepengurusan Partai Demokrat di seluruh tanah air juga akan diobrak-abrik. Kalau mereka ternyata bisa mengganti Ketua Umum Partai Demokrat, maka dengan cepat dan mudahnya mereka akan bisa mengganti Ketua DPD dan Ketua DPC,” kata SBY lewat video, Rabu (24/2).

Bahkan, kata dia, gerakan kudeta Demokrat bakal mengganti kepengurusan di tingkat ranting dan di tingkat anak ranting.

Kemudian, mereka akan mudah melakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota legislatif baik pusat maupun daerah sesuai dengan selera dan keinginan para pelaku gerakan itu.

“Saya tidak percaya kalau orang luar yang hendak mendongkel kepemimpinan partai kita itu, yang kebetulan seorang pejabat tinggi yang memiliki kekuasaan di pemerintahan sungguh mencintai partai kita,” ujarnya.

SBY tidak yakin gerakan itu mau berkorban dan berjuang demi Demokrat. Sebab, mereka tidak ada darah, keringat, jasa, serta pengorbanannya terhadap Demokrat. Mereka hanya menginginkan kekuasaan semata.

“Kekuasaan yang hendak diperoleh dengan mudah dan cepat, meskipun tidak bermoral, tidak halal dan nista. Kekuasaan yang hendak dipergunakan untuk maju sebagai calon presiden 2024 mendatang,” ujar Presiden RI keenam ini.

Menurutnya, terjadi krisis besar bila sebuah partai politik yang puluhan tahun yang dibangun dan dibina dengan segala dinamika dan pasang surutnya, tiba-tiba diambil alih dengan kekuatan uang dan kekuasaan.

“Kalau ini terjadi, negara kita seperti hidup di hutan rimba. Yang kuat menang, yang lemah kalah, salah benar nomor dua. Hal begitu, tentu sangat mencederai rasa keadilan. Kalau keadilan diinjak-injak, jangan harapkan ada kedamaian. No Justice, No Peace,” pungkasnya. [Merdeka]